//
PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS DI SMP NEGERI 10 BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | YULIA VICTORINI - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Pentingnya mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan berpikir dalam pembelajaran matematika sehingga perlu adanya upaya inovatif untuk dapat memecahkan permasalahan. Lemahnya kemampuan berpikir kreatif juga disebabkan oleh sedikitnya aktivitas siswa dalam menjawab soal yang menantang sehingga siswa tidak melibatkan pemikiran tingkat tinggi dalam menyelesaikan permasalahan. Penelitian ini bartujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah berdasarkan tahapan Wallas. Pada penelitian ini, proses berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah matematika berpedoman pada tahapan berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Wallas. Proses berpikir kreatif yang dikembangkan oleh Wallas terdiri dari empat tahap proses yaitu tahap preparasi (preparation), tahap inkubasi (incubation), tahap iluminasi (illumination) dan tahap verifikasi (verification). Penelitian ini melalui pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif dikarenakan data yang dihasilkan akan disajikan berbentuk kalimat deskripsi. Subjek pada penelitian ini yakni 3 siswa kelas VII-A semester genap SMP Negeri 10 Banda Aceh. Ketiga subjek adalah siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah yang diambil dari nilai tes sebelumnya. Instrumen yang akan digunakan adalah soal tes berupa 4 soal pertanyaan berbentuk uraian dan pedoman wawancara yang sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif. Setelah seluruh data terkumpul maka dianalisis secara deskriptif, dengan menggunkan data hasil tes dan transkip wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat berpikir kreatif siswa ini sesuai dengan kemampuannya. Siswa berkemampuan tinggi banyak menunjukkan adanya karakteristik berpikir kreatif. Siswa berkemampuan sedang cenderung menunjukkan beberapa karakteristik berpikir kreatif. Siswa berkemampuan rendah tidak menunjukkan karakteristik berpikir kreatif. Kata Kunci : Proses berpikir kreatif, Pemecahan masalah, Tahapan Wallas | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 16 BANDACEH (Siti Sara, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |