Salah satu tujuan pembelajaran matematika yaitu agar siswa memiliki kemampuan penalaran matematis yang meliputi, memberi penjelasan menggunakan gambar, fakta, sifat, hubungan yang ada, memperkirakan jawaban dan proses solusi dan menggunakan pola hubungan untuk menganalisis, membuat analogi, generalisasi, dan menyusun serta menguji konjektur. Salah satu model dalam pembelajaran matematika yang diduga berpengaruh terhadap kemampuan penalaran matematis adalah Problem Based Learning (PBL). PBL bernuansa etnomatematika diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematisnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model PBL bernuansa etnomatematika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dengan desain control group pre-test-post-test. Subjek penelitian ini yaitu 50 siswa kelas VII di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran matematis. Data diperoleh dari pre-test dan post-test kemampuan penalaran matematis. Analisis data dilakukan dengan statistik uji-t satu pihak, yaitu uji pihak kanan dengan taraf signifikan ???? = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 48. kriteria pengujian adalah tolak H0 jika thitung > ttabel, untuk harga t lainnya H0 diterima. berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh thitung= 9,44 dan ttabel= 1,68 atau thitung > ttabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima pada taraf signifikan ????=0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan model PBL bernuansa etnomatematika lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Implikasi kajian yaitu pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model PBL bernuansa etnomatematika dapat diperluas pada materi matematika lain yang memiliki karakteristik vang sesuai. Hal ini penting dilakukan untuk membantu siswa agar dapat meningkatkan kemampuan menalar. Selain itu mereka mampu menjadikan matematika dekat dengan kesehariannya dan budaya yang ada pada daerahnya yang memiliki unsur-unsur matematika. kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Kemampuan Penalaran Matematis, Etnomatematika.