//

KENDALA GURU DALAM MENANGANI ANAK SLOW LEARNER DI SD NEGERI 3 BANDA ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Safrina - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Safrina. 2020. Kendala Guru dalam Menangani Anak Slow Learner di SD Negeri 3 Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Hajidin, M.Pd (2) Drs. M. Husin, M.Pd Kata Kunci: Kendala Guru, Anak Slow Learner Slow learner adalah anak yang memiliki prestasi belajar rendah (di bawah ratarata anak pada umumnya) pada salah satu atau seluruh akademik, namun bukan tergolong anak keterbelakangan mental. Anak slow learner memiliki kemampuan belajar yang lebih lambat dibandingkan dengan teman sebayanya. Peserta didik yang lambat dalam proses belajar ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok peserta didik lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. Penelitian ini akan mengangkat masalah apakah kendala guru dalam menangani anak slow learner di SD Negeri 3 Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kendala guru dalam menangani anak slow learner di SD Negeri 3 Banda Aceh dan untuk mengetahui apa solusinya. Kemudian subjek dalam penelitian ini yaitu 5 orang guru dan 7 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Untuk mengolah data menggunakan reduksi data, display data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Banda Aceh maka dapat disimpulkan bahwa kendala guru dalam menangani anak slow learner di SD Negeri 3 Banda Aceh yaitu, pertama; dikarenakan sekolah tersebut sekolah inklusi dimana anak slow learner disatukan dengan anak normal lainnya. Kedua; anak slow learner tidak dapat menguasai materi pembelajaran seperti anak pada umumnya. Ketiga; anak slow learner membutuhkan bimbingan khusus. Keempat; tidak ada guru khusus yang mendampingi anak slow learner. Kelima; guru bukan lulusan dari pendidikan anak berkebutuhan khusus. Keenam; sebagian besar guru belum pernah mendapatkan pelatihan bagaimana cara menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) khususnya anak slow learner. Ketujuh; sekolah tidak mendapatkan fasilitas khusus seperti tersedianya media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) khususnya anak slow learner. Kedelapan; orang tua tidak mau anaknya disebut anak berkebutuhan khusus (ABK) sehingga tidak ada kerjasama antara guru dengan orang tua dalam menangani anak slow learner tersebut.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KENDALA GURU DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI DI SD NEGERI BANDA ACEH (SD NEGERI 1, 5, 54) (YAWMA WULIDA, 2020)

IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI (STUDI PADA SD NEGERI 57 BANDA ACEH) (Nurraida, 2019)

KESIAPAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI DI SD NEGERI 25 BANDA ACEH (Ratna Dewi, 2019)

KESIAPAN GURU KELAS DALAM MENANGANI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI 1 KOTA BANDA ACEH (RAFIDATUL CHAIRIDA, 2020)

UPAYA PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DALAM MENANGANI TINDAKAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI KOTA BANDA ACEH (Almut Sirah, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy