Minyak nilam merupakan salah satu komoditas minyak atsiri yang sangat penting di Indonesia. Saat ini Daerah Istimewa Aceh, terutama Aceh Jaya, Gayo, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Tenggara, masih menjadi pusat tanaman nilam terluas di Indonesia. Sehingga banyak pengrajin nilam aceh yang menjual hasil nilam mereka kepada industri-industri. Namun ada beberapa kendala dalam industri ini yang menyebabkan harga produk minyak nilam menjadi tidak stabil dan menurunkan daya saing industri minyak nilam nasional. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing adalah dengan membuat produk isolat dari minyak nilam yang memiliki nilai jual tinggi, yaitu patchouli alcohol (PA). Isolasi PA dari minyak nilam dapat dilakukan dengan kombinasi distilasi vakum dan kristalisasi dengan metode pendinginan (cooling crystallization). Dalam penelitian ini diawali dengan proses distilasi vakum minyak nilam. Minyak nilam yang digunakan diambil dari sumber yang disuling oleh petani Aceh. Variabel yang bervariasi adalah suhu penyulingan, massa dan distilat minyak nilam. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu Minyak nilam awal dapat ditingkatkan kadar patchouli alcohol dari 34% menjadi 65,9%, dengan nilai indeks bias, bilangan asam dan bobot jenis masih termasuk ke dalam SNI. Sedangkan untuk kristalisasi dengan peningkatan massa seed mempengaruhi kenaikan yield kristal, dengan nilai masing-masing sebesar 10,5; 10,7 dan 11,2%. Teknik variasi massa seed dan distilat dapat memurnikan patchouli alcohol kristal seed sampai 100%. Kata kunci: Minyak nilam, patchouli alcohol, kristalisasi, distilasi vakum