//
INTERNALISASI REVOLUSI MENTAL PADA SISWA (STUDI KASUS SMA LABORATORIUM UNSYIAH) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Lasmini - Personal Name |
---|---|
Subject | CULTURE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Lasmini. 2018. Internalisasi Revolusi Mental pada Siswa (Studi Kasus SMA Laboratorium Unsyiah).Skripsi, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Sanusi, SPd., M.Si., (2) Ruslan, S.Pd.,M.Ed Kata Kunci: Internalisasi, Revolusi Mental Skripsi ini dengan judul “Internalisasi Revolusi Mental Pada Siswa (Studi Kasus SMA Laboratorium Unsyiah)”. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) Mengetahui upaya guru dalam menginternalisasi program revolusi mental pada siswa, (2) Untuk mencari tahu kendala yang dihadapi guru dalam menginternalisasi program revolusi mental pada siswa. Pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Tekniknya menggunakan observasi dan wawancara. Jumlah responden 7 orang guru di SMA Laboratorium Unsyiah yang terdiri atas 2 dari pengajar PPKn, 1 pengajar Agama, 2 guru bidang studi Sejarah, dan 2 guru Bimbingan Konseling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Upaya guru dalam menginternalisasi program revolusi tentang tertib, bersih, dan mandiri dilakukan dengan upaya yang sangat bervariasi dan perlahan untuk mempermudah dalam menanamkan akan pentingnya kebersihan, ketertiban, dan kemandirian pada siswa dengan melalui suatu strategi yaitu strategi keteladanan, strategi pembiasaan, strategi nasehat, dan strategi kedisiplinan. (2) Terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru yaitu berupa faktor internal dan eksternal. Secara internal kurangnya memahami sikap dan kepribadian pada siswa perbedaan pola pikir setiap siswa pasti memiliki perkembangan yang berbeda-beda terkadang ada siswa yang sudah bagus karakternya, namun disisi lain juga masih ada siswa yang masih perlu di bimbing agar tidak terlalu parah, hal tersebut bisa dikarenakan adanya latar belakang yang dimiliki siswa juga berbeda. Kemudian faktor eksternalnya, lingkungan pergaulan, kurangnya pengawasan dalam penggunaan teknologi informasi dan komuniksi. Kendala lain yang terjadi bahwa masih kurangnya program-program revolusi mental ini dilakukan secara khusus, hanya beberapa saja sehingga guru menginternalisasi hanya secara umumnya saja, baik melalui proses pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya. Saran dalam penelitian ini adalah guru dan orang tua diharapkan untuk membimbing sikap dan juga karakter siswa dan meningkatkan perannya dalam upaya memupuk budi pekerti luhur bagi siswa serta menjadi pribadi teladan. Begitu pula dengan pihak pemerintah untuk memberikan program-program yang berkaitan dengan revolusi mental secara menyeluruh agar tujuan dari revolusi mental dalam membangun dan memperbaiki karakter bangsa melalui pendidikan tercapai, dengan harapan dapat menunjang mutu pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswa di sekolah. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PERAN BADAN KESATUAN BANGSA POLITIK (KESBANGPOL) ACEH DALAM MENSOSIALISASIKAN GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL DI PROVINSI ACEH (RAHMA FAZWA MAHARANI, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |