//
INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT SUKU NIAS DENGAN MASYARAKAT SUKU DEVAYAN DI KECAMATAN SIMEULUE TIMUR |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Yenila - Personal Name |
---|---|
Subject | SOCIAL INTERACTION |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Yenila, 2018,Interaksi Sosial Masyarakat Suku Nias Dengan Masyarakat Suku Simeulue Devayan Di Kecamatan Simeulue Timur, Skripsi Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala, Pembimbing : (1) Dr. Sanusi, S.Pd.,M.Si, (2) Ruslan, S.Pd.,M.Ed Kata Kunci : Suku Nias, Suku Devayan, interaksi sosial Penelitian ini tentang “Interaksi Sosial Masyarakat Suku Nias Dengan Masyarakat Suku Simeulue Devayan Di Kecamatan Simeulue Timur”, penelitian ini merupakan deskripsi dari dua suku yang hidup berdampingan di dalam sebuah desa dari suku dan agama yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripiskan tentang profil masyarakat suku Nias dan suku Devayan yang ada di desa Pulau Siumat, (2) mendeskripsikan tentang proses interaksi yang terjadi pada masyarakat suku Nais dan Devayan yang ada di desa Pulau Siumat, (3) mendeskripiskan tentang nilai-nilai budaya yang dapat mempererat interaksi sosial pada masyarakat suku Nias dan Devayan yang ada di desa Pulau Siumat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara. Penelitian ini betempat di desa Pulau Siumat, kecamatan Simeulue Timur, kabupaten Simeulue. Narasumber dalam penelitian ini sebanyak 10 informan. Penelitian ini menunjukkan hasil: (1) masyarakat suku Nias dan Devayan yang ada di desa Pulau Siumat telah tinggal di desa ini lebih dari 30tahun dengan berbagai pekerjaan seperti Nelaya, berkebun, dan berasal dari daera yang berbeda-beda (2) proses interaksi pada desa ini cenderung pada proses asosiatif dan intraksi yang terus menerus terlihat dari adanya kerjasama, musyawara, toleransi (3) dengan tidak terjadi penyatuan budaya hanya ada saling mempelajari budaya. Simpulan yang di dapatkan (1) masyarakat yang pulau siumat telah tinggal lebih dari 30tahun dan memiliki pekerjaan yang beragam serta mendapatkan kehidupan yang lebih baik,(2) masyarakat desa ini hidup berdampingan tanpa menimbukan konflik (3) tidak ada pembauran budaya dari masing-masing suku hanya ada penyatuan tindakan. Saran (1) kepada desa untuk dapat terus menperhatikan masyarakatnya, (2) pemerintah untuk dapat memberikan perhatia lebih kepada masyarakat desa Pulau Siumat (3) masyarakat agar tetap solid dan bersatu. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan INTERAKSI SOSIAL SUKU MINANG DENGAN SUKU MANDAILING DI KELURAHAN MANDAILING KECAMATAN TEBING TINGGI KOTA KOTA TEBING TINGGI (SARI RAMADHANI, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |