//

ANALSIIS SPASIAL KARAKTERISTIK FISK DAS TERHADAP UPAYA MITIGASI BENCANA BANJIR PADA DAS KRUENG MEUREUBO

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Indra Syahputra - Personal Name
SubjectDISASTERS - SOCIAL SERVICES
FLOOD CONTROL - SOCIAL SERVICES
Bahasa Indonesia
Fakultas Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Karakteristik dari DAS meliputi variabel-variabel; luas DAS, kemiringan DAS, bentuk DAS, ketinggian DAS dan tata guna lahan. Berdasarkan permasalahan banjir yang sering terjadi pada DAS Krueng Meureubo. Dengan tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh Karakteristik Fisik suatu DAS terhadap bencana banjir. (2) Membuat peta updating banjir DAS Krueng Meureubo dan Merekomendasikan upaya mitigasi yang dapat dilakukan dalam bencana banjir yang terjadi pada DAS Krueng Meurebo. Penelitian ini menggunakan metode data spasial dan pengolahan data skunder masing-masing parameter penentu dalam analisis banjir pada DAS Krueng Meureubo dengan melakukan Overlay (tumpang susun) pada Arcgis dekstop. Kondisi banjir dipengaruhi oleh enam faktor utama, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan aliran, dan kondisi tutupan vegetasi dan bentuk DAS. Berdasarkan data dari keenam faktor atau parameter tersebut, maka dapat dilakukan pemodelan banjir di suatu DAS. Hasil Penelitian menunjukkan DAS Krueng Meureubo memiliki lima kelas limpasan, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi dengan range bobot terendah 115 -179 dan range bobot tertinggi 375 – 439 dengan Karakteristik DAS Krueng Meureubo memiliki bentuk DAS bulu burung, yang berukuran luas DAS 1,961,53 Km2 dengan elevasi ketinggian dataran terendah 0 dpl dan elevasi tertinggi pada 2.790 dpl dengan indeks kerapatan sungai sebesar 1,067 Km, dengan nilai indek kerapatan sungai terendah berada pada SUB DAS Krueng Meureubo Hilir dengan nilai 0,641 Km2/Km dan Indek tertinggi pada Sub DAS Krueng Alue Baro dengan nilai 1,098 Km2/Km. Berdasarkan hasil peta upadeting banjir yang telah dibuat maka upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah (1) Teknik Pengendalian Banjir, (2) Peringatan Dini Banjir, (3) Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan (4) Kearifan Lokal. Kata kunci : Curah Hujan, Gradien, Kerapatan Drainase, Tata Gunan Lahan, Banjir

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS PEMETAAN KAWASAN RAWAN BANJIR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG MEUREUBO KABUPATEN ACEH BARAT (Muhammad Sani, 2016)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR (STUDI KASUS SUNGAI WIH GILE DI KAMPUNG DAMARAN BARU KECAMATAN TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH (Sakinah Rahmah, 2019)

ANALISIS TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT (Saifuddin, 2015)

IDENTIFIKASI ZONA ANCAMAN BANJIR BANDANGRNPADA DAS KRUENG TEUNGKU RNKABUPATEN ACEH BESAR (Rika Vadiya, 2014)

AUTO GEOPROCESSING PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR BERBASIS GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (NIZAR PURNAMA, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy