//
HUBUNGAN ONSET GEJALA KLINIS DAN NILAI LEUKOSIT TERHADAP APENDISITIS PERFORASI DI BANDA ACEH TAHUN 2016 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | dr. Hendra Kastiaji - Personal Name |
---|---|
Subject | APPENDICITIS - MEDICINE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Unsyiah |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Latar belakang: Secara global apendisitis merupakan kegawat daruratan tersering dalam bidang bedah digestif. Studi prevalensi di Indonesia kasus apendisitis perforasi sekitar 30,9% dari total kasus apendisitis. Keterlambatan diagnosa dan tatalaksana meningkatkan resiko apendisitis perforasi. Onset gejala klinis appendistis kurang 48 jam mempunyai resiko 0- 2% terjadi perforasi dan resiko perforasi meningkat 5% setiap 12 jam berikutnya. Pemeriksaan laboratorium membantu diagnosa, salah satunya yaitu leukosit. Pemeriksaan leukosit dipilih karena mudah, cepat, dan murah untuk mendiagnosis apendisitis perforasi, dengan sensitivitas 83,3%dan spesifisitas 70,8% Tujuan : Mengetahui hubungan onset gejala klinis dan nilai leukosit sebagai faktor penentu penegakan diagnosa apendisitis perforasidiBandaAceh. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel kriteria inklusi yang datang ke IGD RSU Zainoel Abidin dan RSU Meuraxa Banda Aceh sebanyak 23 sampel, diperiksa leukosit darah dan kapan onset gejala klinis apendisitis. Data sampel dianalisa menggunakan Independent T-test dan uji alternative Man-Whitney dengan batas kemaknaan adalah p | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PROFIL, ETIOLOGI DAN KOMPLIKASI PASIEN PERFORASI GASTER DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (FADHIL MUAMMAR, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |