//
HUBUNGAN DUKACITA DAN RESILIENSI PADA REMAJA YANG MENGALAMI KEMATIAN ORANG TUA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nurul Rahmi - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kematian orang tua merupakan pengalaman paling berat yang dialami oleh semua orang termasuk remaja. Remaja yang mengalami kematian orang tua akan mengalami dukacita dengan tingkat yang berbeda-beda. Tinggi rendahnya tingkat dukacita yang dialami oleh remaja akan menentukan mudah atau sulitnya remaja untuk resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukacita dan resiliensi pada remaja yang mengalami kematian orang tua. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan subjek berjumlah 78 remaja berusia 12-18 tahun yang mengalami kematian orang tua. Data dikumpulkan melalui adaptasi Grief and Meaning Reconstruction Inventory (GMRI) dan Child and Youth Resilience Measure (CYRM). Analisis data menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment menunjukkan koefisien korelasi r = 0,637, p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukacita dan resiliensi pada remaja yang mengalami kematian orang tua. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan DINAMIKA DUKACITA PADA DUDA (Nabela Fatia, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |