//
PENGARUH KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK PIRING DAN PEMUPUKAN PHOSPHATE TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Fitri Wahyuni - Personal Name |
---|---|
Subject | SOYBEANS FERTILIZERS SOIL MECHANICS-AGRICULTURE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan Fitri Wahyuni. 1005106010067. Pengaruh Kedalaman Pengolahan Tanah dengan Menggunakan Bajak Piring dan Pemupukan Phosphate terhadap Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) MERRIL). Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MP sebagai Pembimbing Utama dan Syafriandi, S.TP, M.Si sebagai Pembimbing Anggota. RINGKASAN Pengolahan tanah adalah suatu usaha manusia untuk menciptakan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah untuk budidaya kedelai perlu dilakukan karena kedelai memerlukan lingkungan tumbuh yang baik untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kedalaman pengolahan tanah dengan menggunakan bajak piring dan pemupukan phosphate terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banda Aceh, pada bulan Maret hingga Agustus 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu satu unit traktor roda empat dengan merk Newholland, bajak piring, penetrometer, ring sampel, cangkul, parang dan meteran. Bahan yang digunakan yaitu benih kedelai varietas Anjasmoro, pupuk Urea, KCL, SP36, selain itu digunakan insektisida jenis Decis untuk pencegahan serangan hama. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design), dimana terdiri dua faktor yaitu kedalaman pengolahan tanah (K) yang terdiri dari tiga taraf : K1 (Kedalaman 20 cm), K2 (Kedalaman 25 cm) dan K3 (Kedalaman 30 cm). Faktor pemupukan phosphate (P) terdiri dari dua taraf : P1 (Pemupukan phosphate 100 Kg Ha-1) dan P2 (Pemupukan phosphate 200 KgHa-1), dengan demikian diperoleh 6 kombinasi perlakuan dan dilakukan 3 kali ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), kanopi tanaman (cm), bobot basah berangkasan (gram), bobot kering berangkasan (gram), panjang akar (cm), dan bobot 100 biji per plot percobaan (gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman pengolahan tanah dan pemupukan phosphate secara interaktif berpengaruh nyata terhadap stabilitas agregat, permeabilitas, porositas total dan pori drainase lambat. Sedangkan kedalaman pengolahan tanah secara tunggal berpengaruh nyata terhadap bobot isi, pori drainase cepat dan pori air tersedia. Sedangkan tahanan penetrasi tidak nyata di pengaruhi oleh kedalaman pengolahan tanah dan pemupukan phosphate. Pada komponen pertumbuhan dan hasil tanaman, perlakuan kedalaman pengolahan tanah dan pemupukan phosphate secara interaktif tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, luas tajuk (kanopi), bobot basah berangkasan, bobot kering berangkasan dan panjang akar, namun kedalaman pengolahan tanah secara tunggal berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 30 HST. Sedangkan perlakuan pemupukan phosphate secara tunggal berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kedelai. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN BAJAK PIRING TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIKA-MEKANIKA TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL) (Almuna Ramadhani, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |