//

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KUNYIT DAN LAMA INKUBASI (PRIMING) TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERILL)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Dewi Junita - Personal Name
SubjectTURMERIC
SOYBEANS - FIELD CROP
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian
Tahun Terbit 2014

Abstrak/Catatan

RINGKASAN DEWI JUNITA : Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kunyit dan Lama Inkubasi (Priming) Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L. Merril) di bawah bimbingan Syamsuddin selaku pembimbing utama dan Hasanuddin selaku pembimbing anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kunyit dan lama inkubasi (priming) terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai, serta untuk mengetahui apakah terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi dan lama inkubasi (priming) ekstrak kunyit terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang dimulai dari bulan Maret sampai dengan April 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti terdiri atas faktor konsentrasi ekstrak kunyit (0%, 25%, 50% 75%) dan lama inkubasi (Priming) (1 jam, 4 jam, 8 jam). Peubah viabilitas dan vigor benih yang diamati meliputi potensi tumbuh maksimum (PTM), daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh relatif (KCT-R), keserempakan tumbuh (KST), waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 50% kecambah total relatif (T50), indeks vigor (IV), dan berat kering kecambah normal (BKKN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak kunyit pada benih sebelum pengusangan cepat secara fisik (Metode Delouche) berpengaruh nyata terhadap DB, dan berpengaruh sangat nyata terhadap KCT-R benih kedelai. Konsentrasi ekstrak kunyit 25% menunjukkan nilai yang terbaik dalam memperbaiki metabolisme perkecambahan benih kedelai berdasarkan tolok ukur DB dan KCT-R, nilai DB dan KCT-R secara berurutan adalah 95% dan 89,61%. Perlakuan lama inkubasi (priming) berpengaruh nyata terhadap tolok ukur DB, IV, dan T50, serta berpengaruh sangat nyata terhadap tolok PTM, KCT-R, dan BKKN. Lama inkubasi (priming) 1 jam menunjukkan nilai yang terbaik berdasarkan tolok ukur PTM, IV, KCT-R, dan BKKN dengan nilai secara berurutan adalah 97%, 70%, 86.49%, dan 1,21g, namun pada lama inkubasi ii (priming) 4 jam nilai yang terbaik hanya diperoleh pada tolok ukur DB (92%) dan T50 (0,64 hari). Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi ekstrak kunyit dan lama inkubasi (priming) berdasarkan tolok ukur KST. Perlakuan konsentrasi ekstrak kunyit 50% dengan lama inkubasi (priming) 1 jam adalah perlakuan yang terbaik terhadap nilai keserampakan tumbuh benih kedelai (91,67%) Hasil penelitian pada benih yang telah mengalami pengusangan cepat secara fisik (Metode Delouche) perlakuan konsentrasi ekstrak kunyit berpengaruh nyata terhadap tolak ukur KST, dan berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur PTM, DB, IV, KCT-R, serta tolok ukur BKKN, lama inkubasi (priming) berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur PTM, DB, IV, KCT-R, KST dan BKKN. Interaksi antara konsentrasi ekstrak kunyit dan lama inkubasi (priming) pada benih yang telah mengalami pengusangan cepat secara fisik berpengaruh sangat nyata terhadap tolok ukur PTM, DB, IV, KCT-R dan T50. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan konsentrasi ekstrak kunyit sebagai sumber substansi antioksidan yang diberikan melalui priming nyata mampu mempertahankan nilai viabilitas dan vigor benih setelah benih mengalami pengusangan secara fisik (Metode delouche). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi esktrak kunyit 25% lebih efektif dalam mempertahankan kualitas benih kedelai dibandingkan benih tanpa perlakuan berdasarkan tolok ukur, PTM, DB, IV, KST, KCT-R, serta tolok ukur BKKN, nilainya secara berurutan yaitu 98%, 96%, 59%, 86%, 88%, dan 1,65g. Lama inkubasi (priming) 1 jam menunjukkan nilai yang terbaik berdasarkan tolok ukur PTM, DB, KST, KCT-R dan BKKN dengan nilai secara berurutan yaitu 97%, 99%, 82%, 85%, dan 1,52g, namun pada lama inkubasi (priming) 4 jam nilai yang terbaik hanya diperoleh pada tolok ukur IV (54%) terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi ekstrak kunyit dan lama inkubasi (priming) benih kedelai, perlakuan yang terbaik ditunjukkan pada konsentrasi 25% dengan lama waktu inkubasi 4 jam.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI, SERTA MUTU FISIOLOGI BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX (L) MERILL.) (Cut Fitri, 2016)

EFEKTIVITAS EKSTRAK JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP LAJU KEMUNDURAN BEBERAPA VARIETAS BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL.) (Dewi Muetia Tasfa, 2016)

PENGARUH UKURAN BENIH TERHADAP PRODUKSI, VIABILITAS DAN VIGOR DARI DUA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX [L.] MERRILL) (Al-Asrar, 2013)

PENGARUH KELEMBABAN NISBI UDARA RUANG SIMPAN DAN LAMA PERIODE SIMPAN TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRIL) (muntasir, 2013)

PERLAKUAN INKORPORASI PRIMING DENGAN BERBAGAI SUMBER ASAM ASKORBAT PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP LAJU KEMUNDURAN BENIH KEDELAI (GLYCINE MAX L.) (NUR YUSRA, 2013)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy