//
IDENTIFIKASI KERUSAKAN KOMPONEN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT GEMPA DENGAN TINGKAT KERUSAKAN RINGAN DI KABUPATEN BENER MERIAH |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
Pengarang | Febrina Hasida Idham - Personal Name |
---|---|
Subject | BUILDINGS - CONSTRUCTION |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Teknik |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kabupaten Bener Meriah merupakan daerah dengan tingkat risiko gempa yang tinggi. Pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2013 pukul 14.22 WIB telah terjadi gempa dengan kekuatan 6,2 SR. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah melaporkan lebih 4.000 bangunan roboh dan rusak. Intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan atas rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Kerusakan ini terjadi pada bagian struktural, ataupun non-struktural pada komponen bangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen dan nilai kerusakan rumah tinggal serta analisa nilai kerusakan yang diperlukan untuk merehabilitasi dan rekontruksi bangunan tersebut. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah komponen dan nilai kerusakan pada bangunan rumah tinggal dengan tingkat kerusakan ringan. Bangunan dikatakan mengalami tingkat kerusakan ringan non-struktural apabila terjadi retak halus, serpihan plesteran berjatuhan, dan mencakup luas yang berbatas. Bangunan dengan kerusakan ringan struktur apabila terjadi retak kecil, mencakup luas yang besar, kemampuan struktur untuk memikul beban tidak banyak berkurang dan masih layak fungsi atau layak huni. Penelitian dilakukan dengan cara identifikasi komponen bangunan rusak ringan, jenis kerusakan pada komponen-komponen, dan analisis nilai kerusakan komponen. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data lokasi (Kecamatan, Desa, Pemilik rumah), jumlah rumah yang rusak dan pengelompokan tingkat kerusakan yang diperoleh dari data BPBD Kabupaten Bener Meriah. Data volume kerusakan diperoleh dari laporan investigasi kerusakan bangunan rumah, yang dikeluarkan oleh Jurusan Teknik Sipil Unsyiah yang bekerja sama dengan Pemerintah. Hasil dari identifikasi diketahui bahwa komponen yang paling dominan rusak yaitu pada dinding dan plesteran. Terdapat 962 dan 1.049 unit rumah yang mengalami kerusakan dinding dengan persentase 86% untuk jenis kerusakan retak dan plesteran dengan persentase 91,5% untuk jenis kerusakan retak/pecah, dan yang terendah ada pada kerusakan sloof dan atap dengan masing-masing persentase yaitu 1,9% dan 1,6% dari keseluruhan Kabupaten Bener Meriah. Kata kunci: Komponen bangunan, rumah tinggal, rusak ringan, gempa bumi, Kabupaten Bener Meriah | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan IDENTIFIKASI KERUSAKAN KOMPONEN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT GEMPA DENGAN TINGKAT KERUSAKAN BERAT DI KABUPATEN BENER MERIAH (Ayu Annisa, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |