//

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF TERHADAP TIMBULNYA GEJALA AWAL ALERGI (ALLERGIC MARCH) PADA BAYI ATOPI SAAT USIA 0-6 BULAN DI KOTA BANDA ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Aldilla Pradistha - Personal Name
SubjectBREAST FEEDING
ALLERGIC MARCH
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Kedokteran
Tahun Terbit 2012

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Sinusitis maksilaris merupakan penyakit peradangan mukosa pada satu atau lebih sinus paranasal, yang dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor predisposisi. Salah satu faktor predisposisi yang dapat menimbulkan sinusitis maksilaris adalah pemberian radioterapi pada penderita tumor kepala dan leher khususnya nasofaring. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan adanya pengaruh radiasi terhadap terjadinya sinusitis maksilaris dan mendeskripsikan kejadian sinusitis maksilaris pada penderita karsinoma nasofaring (KNF) yang menjalani radioterapi. Subjek penelitian adalah penderita KNF yang menjalani radioterapi di Bagian THT-KL Perjan RS Dr. Hasan Sadikin antara bulan Desember 2004 sampai April 2005. Pada semua penderita yang menjalani radioterapi dilakukan pemeriksaan dan penilaian gradasi rontgen foto waters pre, durante, dan pasca radioterapi. Selama periode tersebut terjaring 39 subjek yang terdiri dari 24 (61,5%) laki-laki dan 15 (38,5%) perempuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji x2 dan uji x2 Mc-Nemar. Untuk menguji besarnya angka kejadian sinusitis maksilaris digunakan uji Z. Kemaknaan ditentukan berdasar p0,05. Hasil penelitian pada durante radioterapi terdapat 7 (17,9%) dan pasca radioterapi 24 (61,5%) penderita sinusitis maksilaris, perbedaan ini secara statistik sangat bermakna (p0,001). Kelompok umur  45 tahun memperlihatkan hubungan yang bermakna (p=0,042) dan stadium KNF menunjukkan hubungan yang sangat bermakna (p0,001) terhadap terjadinya sinusitis maksilaris. Pada semua subjek yang diteliti tidak ditemukan tanda klinis sinusitis maksilaris yang jelas. Kesimpulan pemberian terapi radiasi pada penderita KNF dapat menimbulkan sinusitis maksilaris selama dan sesudah radioterapi. Angka kejadian sinusitis maksilaris paska radioterapi (61,5%) pada penderita KNF di Bagian THT-KL Perjan RS Dr. Hasan Sadikin Bandung lebih rendah dibandingkan dengan literatur (88,5%). Kata kunci: Karsinoma nasofaring, radioterapi, gradasi foto waters, sinusitis maksilaris

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

GAMBARAN STATUS GIZI BAYI ATOPI YANG MENDERITA ALERGI DAN NON ATOPI USIA 3 BULAN 3 TAHUN DI RSUD DATU BERU TAKENGON TAHUN 2011 (Fariyasni, 2014)

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POLIKLINIK ANAK RSUD DR.ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Devi silvya febriyanti, 2013)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI DESA BATOH BANDA ACEH (T. Reza Fatwa, 2013)

PERBANDINGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DARUSSALAM ACEH BESAR (Bemi Oksi Putri, 2014)

PERBANDINGAN ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DENGAN GEJALA FREKUENSI RINITIS ALERGI PADA ANAK DI RSUDZA BANDA ACEH (Muhammad Dipi Abdallah, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy