//

TRADISI TAHUNAN PERLOMBAAN PACU KUDE (PACUAN KUDA) DI ACEH TENGAH DITINJAU DARI REALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Mulisah Sarwandi - Personal Name
SubjectNOR FORMAL - ADUL EDUCATION
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Terbit 2014

Abstrak/Catatan

Skripsi ini berjudul “Tradisi Tahunan Perlombaan Pacuan Kuda di Aceh Tengah Ditinjau dari Realisasi Nilai-Nilai Pendidikan dalam Masyarkat”. Pacuan Kuda merupakan salah satu tradisi balapan kuda di Takengon yang diadakan satu tahun sekali tepatnya setiap bulan Agustus dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kuda ditunggangi oleh satu orang penunggang yang disebut Joki, Joki merupakan seorang anak lelaki yang sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah atau tidak sekolah sama sekali, dalam event pacuan kuda terdapat pendidikan non-formal bagi joki yang mana pendidikan yang didapatkan berupa Agama Islam seperti prilaku baik, jujur, dan berdoa, Moral, Etika seperti, pembentukan perilaku yang baik, menghargai setiap orang. Adat Istiadat seperti, tepung tawar (pemberkahan) tari guel (tarian penjemptan tamu), dan gunting pita (peresmian atau pembukaan acara) dan Hukum seperti, membuat arahan dan aturan secara lisan.Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:(1)Nilai-nilai pendidikan apa saja yang didapat joki dalam tradisi pacuan kuda,(2)Bagaimana cara pelatih, panitia dan sarakopat dalam merealisasikan nilai-nilai pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan agama, moral etika, adat istiadat, dan hukum adat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pelatih 6 orang, panitia 3 orang, dan sarakopat 3 orang, jadi jumlah sampel 12 orang. Teknik pengumpulan data menggunakanwawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwanilai-nilaipendidikan dalam masyarakat pada tradisi pacuan kuda di Aceh Tengah yang diberikan pelatih, panitia dan sarakopat kepada joki berupa pendidikan agama yaitu kejujuran dan berdoa untuk keselamatan dan kelancaran, pendidikan moral dan etika berupa berperilaku baik. Pendidikan adat istiadat berupa tepung tawar (pemberkahan), tari guel (tarian penjemputan tamu), dan gunting pita (peresmiaan atau pembukaan acara). Pendidikan hukum adat berupa hukum yang dibuat secara lisan yang harus dijalani dan ditaati. Dalam tradisi pacuan kuda di Aceh Tengah cara yang di gunakan pelatih, panitia, dan sarakopat dalam merealisasikan nila-nilai pendidikan menggunakan dengan cara pembinaan, bimbingan, tekanan dan arahan yang diberikan kepada joki, agar bertujuan untuk membentuk watak dan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Pendidikan yang diberikan oleh pelatih, panitia, dan sara kopat sudah terarah kepada pendidikan luar sekolah agar menjadi insan yang berguna dan berpengetahuan yang luas. Dan bagi para pelatih, panitia, dan sara kopat agar lebih giat dalam memberi arahan dan bimbingan kepada joki

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

TRADISI TAHUNAN PERLOMBAAN PACU KUDE (PACUAN KUDA) DI ACEH TENGAH DITINJAU DARI REALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT (Mulisah Sarwandi, 2014)

IDENTIFIKASI SIFAT KUANTITATIF KUDA GAYO PACU DI KABUPATEN ACEH TENGAH (Dhauan Kasange, 2017)

PACUAN KUDA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI (STUDI PENELITIAN DI KABUPATEN BENER MERIAH)33 (Amalia Pintenate, 2017)

PERJUDIAN DI ARENA PACUAN KUDA TRADISIONAL GAYO (STUDI KASUS UPAYA PENCEGAHAN PERJUDIAN DI ARENA PACUAN KUDA DI KABUPATEN BENER MERIAH) (Ihwan Sadri, 2018)

PACUAN KUDA DALAM KONSTELASI POLITIK LOKAL SKRIPSI (Gemasih, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy