//

STUDI LAJU INFILTRASI KAWASAN DENGAN MENGGUNAKAN LUBANG BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENURUNAN TINGGI GENANGAN DAN UPAYA KONSERVASI AIR TANAH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Yulia - Personal Name
SubjectGROUNDWATER-WATER SUPPLY ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2014

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Perkembangan kehidupan yang terus berlangsung menuntut terjadinya perubahan penggunaan lahan yang meningkat. Perluasan lahan untuk pemukiman penduduk dan infrastruktur lainnya menyebabkan berkurangnya lahan terbuka hijau yang semula berfungsi untuk meresapkan air hujan. Maka, diperlukan adanya upaya untuk meresapkan air hujan yang efektif ke dalam tanah, salah satunya dengan menggunakan lubang biopori. Salah satu tempat yang ingin diketahui besarnya laju infiltrasi kawasan dengan menggunakan lubang biopori adalah Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besarnya laju infiltrasi sebelum dan sesudah menggunakan lubang biopori, menghitung jumlah lubang biopori yang dibutuhkan serta mengetahui perbedaan tinggi genangan akibat hujan maksimum periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dan mengetahui jumlah air yang terinfiltrasi mengisi air tanah. Untuk menghitung tinggi genangan maka digunakan data hujan harian maksimum tahunan, luas tanah menurut tutupan dan teksturnya, serta laju infiltrasi. Sedangkan untuk menghitung volume air yang terinfiltrasi kedalam tanah pada setiap bulan maka digunakan data curah hujan bulanan, luas tanah menurut tutupan dan teksturnya, serta laju infiltrasi. Dari pengukuran laju infiltrasi, untuk tanah bertekstur sand dan silt tanpa penutup, laju infiltrasi adalah 0,07 mm/menit dan 0,025 mm/menit. Tanah dengan penutup rumput untuk tanah bertekstur sand dan silt, laju infiltrasi adalah 0,09 mm/menit dan 0,033 mm/menit. Tanah dengan penutup ilalang yang bertekstur sand dan silt laju infiltrasi adalah 0,1 mm/menit dan 0,0416 mm/menit. Setelah menggunakan lubang biopori untuk tanah bertekstur sand dan silt laju infiltrasi adalah 8 mm/menit dan 1 mm/menit. Tinggi genangan akibat hujan maksimum periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dengan menggunakan 100, 160 dan 400 lubang biopori per 100 m2 adalah lebih rendah mulai dari 9,01% hingga 77,43% dibandingkan dengan tidak menggunakan lubang biopori. Selain itu, volume air yang terinfiltrasi dengan menggunakan lubang biopori pada setiap bulannya meningkat hingga 4120 m3 jika dibandingkan dengan tidak menggunakan lubang biopori. Kata kunci : infiltrasi, lubang biopori, tinggi genangan, konservasi air tanah

Tempat Terbit Hoboken, NJ
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

IMPLIKASI PEMBERIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI TERHADAP LAJU INFILTRASI PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS (NURUL SYAHPUTRI SULAIMAN, 2018)

IMPLIKASI PEMBERIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI PADA LAHAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ) TERHADAP EROSI (Irwansyah, 2018)

PERBEDAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KOPELMA DARUSSALAM PADA LAHAN DENGAN DAN TANPA MEMANFAATKAN BIOPORI (Zaitun Humaira, 2014)

APLIKASI LUBANG RESAPAN SEBAGAI PEMANFAATAN ALIRAN PERMUKAAN DI KEBUN PALA GAMPONG JAMBU APHA KABUPATEN ACEH SELATAN (HUSNAL IKHSAN, 2015)

LAJU INFILTRASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) BERDASARKAN JENIS BAHAN ORGANIK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI AIR DAN TANAH (Seva Darwia, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy