Penelitian ini menggunakan data skunder berupa data PDRB Kota Lhokseumawe serta Kota Langsa dan data PDRB Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000 tanpa minyak dan gas, dari tahun 2000 dan 2005 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis Shift-Share .Hasil dari penelitian menunjukan bahwa total dari seluruh komponen pertumbuhan PDRB Kota Lhokseumawe (Dij) adalah positif sebesar Rp 224.960 juta, di mana pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu komponen pertumbuhan di provinsi (Nij) yang berilai positif sebesar Rp 187.267,63 juta, komponen bauran industri (Mij) juga bernilai positif sebesar Rp 71.094,58 juta dan komponen keunggulan kompetitif (Cij) bemilai negatif yaitu sebesar Rp 33.402,43 juta. Sedangkan total dari seluruh komponen pertumbuhan PDRB Kota Langsa (Dij) adalah positif sebesar Rp 105.948,51 juta., di mana pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu komponen pertumbuhan provinsi (Nij) bernilai positif sebesar Rp 90.297,77 juta, komponen bauran industri (Mij) bernilai negatif yaitu sebesar Rp 1.855,92 juta dan komponen keunggulan kompetitif (Cij) bemilai positif sebesar Rp 17.506,65 juta .Dari penulisan ini diharapkan dapat berguna dalam memberi sumbangan informasi bagi pemerintah Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa pada khususnya dan pemerintah daerah Provinsi Naggroe Aceh Darussalam pada umumnya, BAPPEDA Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa dan juga BAPPEDA Provinsi Nanggroe Aceh Da.russalam serta instansi-instansi lain yang terkait. Sehingga dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan dalam membangun sektor-sektor ekonomi yang ada di kedua kota tersebut dan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sesuai dengan arah pembangunan yang telah dirumuskan