//
ANALISA KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI RUANG PUBLIK (STUDI KASUS DI RSUD KOTA SUBULUSSALAM) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | FAKHRURRAZI - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Peraturan Walikota Kota Subulussalam No 52 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) meliputi kantor pemerintahan serta tempat-tempat pelayanan kesehatan terutama rumah sakit, guna memberikan rasa kenyamanan bagi masyarakat saat mendatangi Rumah Sakit. Kawasan tanpa rokok merupakan kawasan dilarang atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan merokok atau menjual produk tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan kawasan tanpa rokok di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam yang kemudian di analisa menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling yang meliputi pengurus dan pengunjung rumah sakit. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit sebagai struktur merupakan suatu lembaga kesehatan yang harus mampu mensosialisasikan kawasan tanpa rokok kepada pengunjung di Rumah Sakit, serta pemberian sanksi kepada pelanggar aturan kawasan tanpa rokok, nyatanya rumah sakit belum bisa memberikan sanksi kepada pelanggar aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Meskipun pengunjung tetap merokok karena menginterpretasikan rokok sebagai suatu kebutuhan yang harus mereka lakukan hal tersebut disebabkan oleh masyarakat pengunjung sebagai agen yang memiliki kesadaran diskursif, praktis, dan motif tidak sadar untuk merefleksikan dan memberikan penjelasan atas tindakan yang mereka lakukan. Kata Kunci : Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok, Rumah Sakit, Persepsi Pengunjung ABSTRACT The Mayor of Subulussalam City Regulation No. 52 of 2016 concerning No- Smoking Areas (KTR) covers government offices and places of health care especially hospitals, in order to provide a sense of comfort for the community when visiting hospitals. No-smoking areas are prohibited areas or areas that are declared prohibited from engaging in smoking or selling tobacco products. This study aims to determine the implementation of the no-smoking area policy at the Subulussalam Municipal General Hospital which is then analyzed using Anthony Giddens's structuration theory. This research is a qualitative study, the informants were selected using purposive sampling techniques which include administrators and hospital visitors. Data collection uses in-depth interviews and observation. The results of this study indicate that the Hospital as a structure is a health institution that must be able to socialize non-smoking areas to visitors in the Hospital, as well as imposing sanctions to non-smoking area violators, in fact the hospital has not been able to provide sanctions to non-smoking area violators (KTR) at the Hospital Even though visitors keep smoking because they interpret cigarettes as a necessity they have to do it is caused by the visitor community as agents who have discursive, practical, and unconscious motives to reflect and provide an explanation for their actions. Keywords: Policy Implementation, Non-Smoking Area, Hospital | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PERAN RUANG PUBLIK DALAM PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK (STUDI ANALISA PADA WARUNG KOPI DI KOTA BANDA ACEH TERKAIT KEBIJAKAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) (Tata Moeda Taqwa, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |