Luka pengasuhan merupakan suatu hal yang sering terjadi dikalangan orang tua, yang diterima dari masa kanak-kanak hingga menjadi orang tua selanjutnya. Luka pengasuhan terjadi akibat dari penerapan pengasuhan yang salah, sehingga anak mengalami luka batin yang sulit untuk disembuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar luka pengasuhan yang dialami oleh orang tua yang ada di Aceh. Implikasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk kalangan akademis dalam melakukan penelitian tentang pengasuhan dan untuk masyarakat luas, penelitian ini dapat dapat dijadikan sebagai bahan refleksi tentang pola asuh anak didalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan googleform sebagai alat pengumpulan data, jumlah sampel dalam penelitian ini 102 orang tua. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orang tua yang mengalami luka pengasuhan berada pada persentase sedang dan sangat rendah yaitu sedang 1% dan sangat rendah 1%, sedangkan yang merasa tidak mengalami luka pengasuhan berada pada persentase sangat tinggi 90,2% dan tinggi 7,8%. disimpulkan bahwa orang tua di Aceh mengalami luka pengasuhan yang sedang dan sangat rendah. Implikasi pada penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran orangtua tentang pola pengasuhan terhadap anak, apabila orangtua melakukan pola asuh yang baik dan benar, maka anak akan memiliki kepribadian yang baik dan dapat memutuskan rantai luka pengasuhan.