//

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA TANI SERTA KONSTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (STUDI KASUS PETANI PADI DI KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang RAHMAD NIADY - Personal Name

Abstrak/Catatan

Rahmad Niady Karakteristik Sosial Ekonomi Wanita Tani Serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Petani Padi Di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar)". Dibawah bimbingan Ir. T. Makmur, M.Si, sebagai pembimbing pertama dan Dr. Ir. Azhar Muslim MS selaku pembimbing kedua. Perkembangan pesat Kabupaten Aceh besar dalam dekade terakhir ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan sektor jasa dan industri, ternyata semakin memperjelas adanya perbedaan yang medasar tentang struktur sosial ekonomi masyarakat tani. Fenomena yang terjadi justru meningkatnya curahan waktu kerja bagi wanita untuk menggarap sawah sebagai subtitusi dari peran laki-laki yang semakin berkurang. Sementara pihak laki-laki lebih tertarik dengan pekerjaan sampingan di luar sektor pertanian, baik di daerah kecamatan maupun di luar daerah kecamatan. Karena desakan kebutuhan dasar serta semakin berkurangnya tenaga tani laki• laki di daerah-daerah kecamatan, maka adanya suatu tuntutan bagi anggota keluarga perempuan untuk bekerja dan memanfaatkan sejumlah potensi pertanian yang ada disekelilingnya. Walaupun kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam keluarga masih didominasi oleh laki-laki, namun pemikiran, sikap dan tindakan wanita tani terhadap aktivitas pertanian di Kecamatan Simpang Iiga justru mampu membangun struktur ekonomi keluarga secara mandiri, hal itu tidak lain karena didukung penuh oleh adanya tuntutan untuk mempertahankan eksistensi kehidupan rumah tangga. Namun peran ganda antara pekejaan tani dan kewajiban rumah tangga kerap mendorong perbedaan yang mendasar dalam pemanfaatan waktu kerja dan dampaknya terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu kerja wanita tani yang berstatus kawin dan yang belum di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar serta pengaruh waktu kerja mereka terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Diharapkan penelitian dapat memberi masukan kepada pemerintah daerah khususnya Dinas Pertanian dalam perumusan implementasi kebijakan, untuk tujuan meningkatkan kualitas kehidupan dan peran wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga. Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilaksanakan di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Penetapan sampel dilakukan secara gugus bertahap (Two Stage Clueters Sampling). Stage I : Pemilihan Desa Sampel. Populasi wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga terdistribusi di 9 (sembilan) desa. Dari 9 (sembilan) desa tersebut, ditetapkan 2 (dua) desa scbagai daerah sampel. Stage II : Pemilihan Wanita Tani Sampel. Dari dua desa tersebut ditetapkan secara proporsional 20% sampel penelitian sehingga total sampel sebanyak 57 wanita tani. Data dan informasi mengenai responden dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan mengajukan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan kepada responden. Data primer tersebut masing-masing dianalisis dengan dua formulasi statistik yaitu formulasi regresi linier berganda dan uji beda. Pembangunan proyek irigasi Krueng Jreu oleh pemerintah pada tahun 1988/1990 yang sumber airnya dipancarkan ke aliran sungai kecil yang tersebar hampir seluruh pematang sawah di Kecamatan Simpang Tiga memberikan peluang bagi wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga untuk melakukan budidaya padi sawah sebanyak 2 kali dalam setahun. Namun, karena kemiskinan dan tidak adanya tanah warisan keluarga, maka sebahagian besar lahan sawah yang digarap oleh mereka bukan milik peribadi, sehingga harus menjalani pendekatan-pendekatan sosial untuk memperoleh hak guna pakai lahan pada pemilik yang umumnya masyarakat kaya. Hubungan perjanjian ini bersifat informal yang dilandasi oleh tradisi bagi hasil, saling percaya dan kejujuran. Budidaya padi sawah oleh Wanita Tani dilakukan sesuai dengan norma• norma yang berlaku yang telah diajarkan seara turun menurun oleh orang tua mereka. Masa tanam tahap yang mencurahkan waktu dan hari kerja lebih banyak dibanding legiatan lainnya. Untuk mempercepat masa tanam, biasanya wanita tani di kecamatan ini melibatkan tenaga kerja dari luar keluarga dengan sistem tolong menolong. Hampir 65% dari mereka terlibat dalam sistem tolong menolong ini. Selama jangka waktu tanam hingga panen, wanita tani mencurah.kan waktu untuk melakukan penyiangan dan pemupukan, pada umumnya saat tanaman berumur (tiga) bulan. Panen padi wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga dilakukan setelah padi berumur 6 bulan 20 hari. Pada masa panen wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga tidak terlibat dalam sistem tolong menolong, karena disamping waktu yang dibutuhkan tidak mendesak, panen juga dilakukan secara serempak disemua lahan garapan dengan hari kerja yang relatif kecil. Dengan luas lahan rata-rata 0,23 Ha mereka dapat menghasilkan produksi 1,525.82 Kg gabah. Produksi tersebut disisihkan untuk pembayaran ongkos perontokan dan untuk hak bagi hasil yaitu masing-masing rata-rata 253.04 Kg dan 751,53 Kg. Setelah mengurangi hak bagi hasil, wanita tani akan menerima produksi bersih rata• rata 1,525,82 Kg. bila dikonversikan dengan harga jual dalam tahun penelitian rata-rata 2.500 rupiah per kg, maka nilai produksi gabah yang diterima mereka mencapai 3,814,552.63 rupiah. Setelah mengurangi biaya budidaya sebesar 802,992.61 wanita tani di Kecamatan Simpang Tiga memperoleh pendapatan rata-rata 3,011,557.02 rupiah setiap masa tanam. Wanita tani yang berstatus telah kawin mengelola lahan yang sedikit besar dibanding mereka yang belum kawin, namun curahan waktu kerja wanita tani yang belum kawin lebih tinggi. Hasil analisis uji beda diperoleh t-hitung lebih besar dari t tabel sehingga terdapat perbedaan waktu kerja wanita tani yang sudah dan belum kawin. Hasil penelitian uji beda pendapatan wanita tani yang sudah kawin dan belum kawin diperoleh t-hitung lebih kecil dari t-tabel sehingga tidak terjadinya perbedaan jumlah pendapatan yang diterima wanita tani yang belum kawin dengan yang sudah kawin. Wanita dengan tanggungan non balita mengelola lahan yang sedikit besar dengan curahan waktu yang juga relatif besar dibanding wanita tani dengan tanggungan balita. Hasil analisis uji beda waktu kerja menurut tanggungan balita dan non balita diperoleh t-hitung lebih besar dari t-beda sehingga terdapat perbedaan waktu kerja wanita tani yang memiliki balita dengan yang tidak balita. Hasil penelitian uji beda pendapatan wanita tani dengan balita dan non balita diperoleh t-hitung lebih besar dari t-tabel sehingga terjadinya perbedaan jumlah pendapatan yang diterima wanita tani dengan balita dan non balita. Hasil regresi linier berganda diperoleh waktu kerja wanita tani dan jumlah tanggungan berpengaruh secara signifikan karena t-tune lebih besar dari t-abet.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA TANI SERTA KONSTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (STUDI KASUS PETANI PADI DI KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR) (RAHMAD NIADY, 2020)

IDENTIFIKASI MOTIF-MOTIF YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI WANITA TANI TERHAD AP EKONOMI RUMAH TANGGA (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS WANITA TANI DI DESA MENASAH MESJID LAMPU'UK) (Novi Jayanti, 2020)

KONTRIBUSI PENDAPATAN PEREMPUAN TANI PADA USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LHOK KEUTAPANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE (Ramadhan, 2014)

PERBEDAAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERLAKUAN USAHATANI DAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR (IKHSAN, 2015)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PETANI PADI DI KABUPATEN ACEH BESAR (Shahnaz Vebrina, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy