Yudiansyah, "Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Industri Bubuk Kopi Tengku Aceh. Di bawah bimbingan Bapak Ir. M. Nassir Hawy, M.S, sebagai pembimbing utama dan, Bapak Ir. Mulizar, S.H, M.Si sebagai pembimbing anggota. Secara garis besarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja pada industri bubuk kopi Tengku Aceh Metode penelitian yang digunakan dalam penentuan lokasi adalah studi kasus (Cases study) dengan pertimbangannya adalah industri bubuk kopi merupakan industri penghasil bubuk kopi yang cukup banyak dan potensial di Kota Banda Aceh. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung dengan pekerja melalui pengisian daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor-kantor dan instansi-instansi yang terkait di dalamnya.Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan sebagai berikut: Log Y-Log 3,7621 + 0,8559 Log X Hasil pengujian secara serempak yang dilakukan dengan uji F diperoleh Fcari sebesar 47,372 dan ftabel (0,01) pada tingkat kepercayaan 99 persen sebesar 2,62 dengan perkataan lain Fcari > Ftabel, ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap efisiensi penggunaan faktor produksi pada usaha bubuk kopi secara serempak Berdasarkan hasil analisis secara parsial, maka tenaga kerja (X) yaitu tcari 6,833 > ttabel 5,80. Ini berarti penggunaan tenaga kerja secara parsial berpengaruh nyata terhadap penggunaan faktor produksi dalam mencapai produksi optimum dan keuntungan maksimum pada usaha bubuk kopi Ini disebabkan oleh karena tenaga kerja yang bekerja pada usaha bubuk kopi Tengku Aceh mampu menguasai teknologi dan keterampilan sehingga menyebabkan penggunaan tenaga kerja ini berpengaruh nyata terhadap penggunaan faktor produksi.Selanjutnya untuk melihat besarnya hubungan efisiensi penggunaan faktor produksi (Y) dengan tenaga kerja (X) digunakan koefisien korelasi (r). Hasil penelitian menunjukkan bahwa r = 0,9249, ini berarti bahwa 92,49 persen dari variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X, sedangkan 7,51 persen lainnya dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.Berdasarkan hasil analisis tingkat efisiensi faktor tenaga kerja pada usaha bubuk kopi Tengku Aceh. Adapun tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi tenaga kerja tidak efisien 163,07 > 1, hal ini disebabkan besarnya penggunaan tenaga kerja yang berlebihan