Moulvi Khairisyah "Peranan Hutan Mangrove dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Petani Pesisir Pantai di Kota Banda Aceh " di bawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Mustafa Usman, M.S sebagai pembimbing utama dan lbu Ir. Syarifah Lies Fuaidah., M.Si sebagai pembimbing kedua. Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang seharusnya dapat berkelanjutan adalah sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Dan salah satu sumberdaya alam yang dapat pulih yang sangat potensiaJ untuk menunjang pembangunan ekonomi nasional adalah hutan mangrove. Secara ekonomi, hutan mangrove dapat dimanfaatkan kayunya secara lestari untuk bahan bangunan seperti balok perancah, jembatan, balok rel kereta api, pembuatan kapal dan atap rumah. Sebagian lainnya untuk bahan bakar seperti; arang, kayu bakar dan alkohol. Makanan ; obat-obatan dan minurnan, gula alkohol, asam cuka, obat-obatan. Perikanan ; tiang-tiang untuk perangkap ikan, pelampung jaring, pengeringan ikan, bahan penyamak jaring. Pertanian ; makanan ternak dan pupuk. lndustri petemakan lebah madu, ekoturisme. Dan untuk produksi kertas yaitu berbagai jenis kertas. Sayangnya, persepsi dan cara-cara kita memanfaatkan hutan mangrove selama PJP I cenderung bersifat ekstraktif dan tidak mengindahkan azas-azas kelestariannya. Konversi hutan mangrove menjadi kawasan pemukiman (real estate), kawasan industri, tambak dan peruntukan lainnya terjadi secara tak terkendali. Padahal reknik yang memungkinkan berbagai kegiatan pembangunan tersebut dapat berdampingan secara harmonis (co-exist) dengan hutan mangrove. Penebangan kayu mangrove pun dilakukan secara semena-mena, melebihi kemarnpuan regenerasinya. Padahal jika mereka mengetahui betapa pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan manusia maka mereka akan melestarikannya dengan harapan akan memperoleh keuntungan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan yang bagaimana masyarakat petani pesisir pantai memperoleh perubahan tingkat pendapatan dari hutan mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung dan melalui pengisian angket/kuisioner (daftar pertanyaan) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Metode analisis data yang digunakan adalah metode uji t dua pihak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan babwa pendapatan Petani Pesisir Pantai pada daerah hutan mangrove yang padat, lebih besar dibandingkan dengan pendapatan Petani Pesisir Pantai pada daerah hutan mangrove yang jarang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut juga disarankan kepada para petan pesisir pantai agar dapat menjaga kelestarian hutan mangrove melalui pengelolaan hutan mangrove terpadu, guna menarik kembali berbagai biota taut untuk tinggal pada ekosistem mangrove.