//
HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN CAMPURAN TERHADAP BANGKITAN PERJALANAN DI KOTA BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Vitaria Rahmatika Sibarani - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kota Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh dengan jumlah penduduk mencapai 265.111 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk di Kota Banda Aceh yang terus bertambah sangat mempengaruhi jumlah pergerakan lalu lintas. Hal ini mengakibatkan kemacetan di sejumlah ruas jalan Kota Banda Aceh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu diketahui apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya bangkitan perjalanan di Kota Banda Aceh, maka dilakukan pemodelan bangkitan perjalanan.Variabel yang digunakan terdiri dari kepadatan penduduk, jarak antarzona, nilai lahan, jumlah fasos dan fasum, biaya transportasi, waktu perjalanan, dan kinerja jalan. Kemudian dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, dilakukan analisis regresi linear berganda, sehingga didapatkan suatu model bangkitan untuk kondisi eksisting Kota Banda Aceh adalah Y = 25,635 – 2,524 X1 – 1,016 X2 + 1,564 X3 – 1,659 X4 + 0,403 X6, dengan variabel yang berpengaruh yaitu kepadatan penduduk (X1), jarak antarzona (X2), nilai lahan (X3), jumlah fasos dan fasum (X4) dan waktu perjalanan (X6). Dengan data dan cara pengolahan yang sama, didapatkan pula suatu model bangkitan untuk rencana jangka pendek (5 tahun) yaitu Y = 19,912 – 0,703 X4 – 1,240 X6 dengan variabel yang berpengaruh adalah jumlah fasos dan fasum (X4) serta waktu perjalanan (X6). | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PEMETAAN GEOLOGI DAN PENGUKURAN LAJU INFILTRASI PADA TATA GUNA LAHAN BERBEDA (STUDI KASUS: KUTA MALAKA DAN INDRAPURI, KABUPATEN ACEH BESAR (T.M. Noefran El Rafsan, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |