Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang paling sering digunakan dalam proses pembangunan di berbagai konstruksi sebagai bahan utama pada elemen sruktural. Berdasarkan hasil penelitian oleh Handayani (2018), tanah diatomae mengandung 58,87% kandungan silika yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketahanan serta mengamati perubahan yang terjadi pada beton mutu tinggi (BMT) dan ultra tinggi (BMUT) dengan menggunakan tanah diatomae sebagai substitusi semen terhadap suhu tinggi. Pada penelitian ini digunakan substitusi tanah diatomae dengan variasi 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen untuk BMT dan digunakan substitusi tanah diatomae dengan variasi 0%, 5%, 10% untuk BMUT. Faktor Air Semen (FAS) yang digunakan adalah 0,3 untuk BMT dan 0,2 untuk BMUT dengan tambahan Superplasticizer jenis Sika Viscocrete 10 untuk menjaga workabilitas beton sebesar 1,5% dari berat semen untuk BMT, dan 1,8 % untuk BMUT. Tanah diatomae yang digunakan terlebih dahulu dikalsinasi pada suhu 600oC untuk mengaktifkan silika yang ada di dalam tanah diatomae. Benda uji kubus yang digunakan berukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm. Setelah berumur 28 hari, benda uji dibakar pada suhu 400oC, 500oC dan 600oC selama 5 jam di dalam tungku laboratorium kemudian dilakukan pengujian kuat tekan. Hasil kuat tekan menunjukkan bahwa BMT dengan variasi 15% tanah diatomae memiliki penurunan kuat tekan yang paling kecil untuk setiap variasi suhu dengan kuat tekan sisa sebesar 99,16%; 97,96% dan 77,87% dari kuat tekan awal. Sedangkan pada BMUT penurunan kuat tekan paling sedikit yaitu pada substutusi 10% tanah diatomae dengan kuat tekan sisa sebesar 95,18%; 90,20% dan 87,84% dari kuat tekan awal. Beton dengan kandungan tanah diatomae menunjukkan kinerja yang baik dalam menahan suhu tinggi dibandingkan beton tanpa kandungan tanah diatomae.