Gita Mailiza, " STUDI KELAYAKAN USAHA TANI PALA (Myristica fragans Houtt} DI DESA PANJUPIAN KECAMATAN TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN dibawah bimbingan Bapak Ir. M. Hamzah Hasan sebagai pembimbing I dan Bapak Lukman Hakim, S.P, M.P sebagai pembimbing 11. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha tani pala di Desa Panjupian Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah " Apakah usaha tani pala di Desa Panjupian Kecamatan Tapaktuan Kabupaten aceh Selatan dilihat dari segi financial layak diusahakan atau tidak? ". Penelitian ini dilakuk.an di Desa Panjupian kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Penentuan daerah ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa hampir semua masyarakat daerah ini memiliki perkebunan pala. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode Survey menggunakan Purposive Sampling (secara sengaja) dikarenakan sebagian besar penduduknya berusaha tani pala. Populasi dalam penelitian ini adalah petani-petani pala yang ada di daerah penelitian yaitu sebanyak. I 00 orang. Sampel dipilih secara acak. sederhana (simple random sampling). Simple random sampling adalah teknik. sampling yang hanya memerlukan cukup I tahapan dalam peoarik.an sample yaitu 10% dari jumlah populasi yakni sebanyak IO orang berdasarkan umur tanaman pala dari I tahun sapai 25 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh wawancara Jangsung dengan petani pemilik kebun pala dan observasi lapangan. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi pemerintahan, perpustakaan dan jurnal-jurnal yang ada kaitann ya dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah Usaha tani pala di Desa Panjupian Kecamatan Tapaktuan Kabupaten aceh Selatan layak diusahakan. Hal ini disebabkan nilai NPV>0, yaitu Rp. 19.489.320 yang berarti penerimaan yang diterima lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Net B/C>I yaitu 1,83. IRR adalah sebesar 31,44%. Sedangkan BEP usaha tani pala terjadi pada tahun ke-12. Pada analisa sensitivitas dengan asumsi kenaikan biaya operasional 10%, manfaat turun I 0% nilai NPV>0, yaitu sebesar Rp. 17.039.830. Net 8/C>I yaitu sebesar 1.68. IRR adalah sebesar 27%. Sedangk.an BEP terjadi pada tahun ke-13.