//

KEANEKARAGAMAN GULMA DI KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT DESA BINJAI KECAMATAN BILAH HILIR KABUPATEN LABUHAN BATU

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang JUNITA - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Junita. 2020. Keanekaragaman Gulma Di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Hasanuddin, M. Si., (2) Dr. Muhibbuddin, M. S. Kata kunci: Keanekaragaman, spesies, gulma, kelapa sawit. Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya tidak diharapkan oleh tanaman utama atau tanaman budidaya karena dapat mengganggu dan menurunkan hasil produksi pada tanaman budidaya. Penelitian ini mengenai keanekaragaman gulma di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies-spesies gulma dan keanekaragaman gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi lokasi menjadi 2 stasiun yaitu berdasarkan range umur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat, dengan luas masing-masing setiap plot 2m x 2m sebanyak 20 plot. Analisis data pada penelitian ini menghitung kerapatan dan kerapatan relatif, frekuensi dan frekuensi relatif, nilai penting dan indeks keanekaragaman. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat rata-rata pH tanah 6,33, suhu 28,830C, intensitas cahaya 1990,03, kelembaban 60,5% pada stasiun I, dan pada stasiun II memiliki rata-rata pH tanah 6,83, suhu 31,060C, intensitas cahaya 1080,03 dan kelembaban 67,06%. Terdapat 65 spesies gulma yang termasuk 32 familia. Gulma jenis rumput-rumputan terdapat sebanyak 9 spesies, gulma teki-tekian 6 spesies dan gulma berdaun lebar sebanyak 50 spesies. Nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun I (Umur 5-10) tahun yaitu Eleusine indica (12,78) dan nilai penting terendah terdapat pada Ocimum tenuiflorum (0,69). Indeks nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun II (Umur 10-15) tahun yaitu Nephrolepis biserrata (12,40) dan nilai penting terendah terdapat pada Phyllanthus amarus (0,95). Indeks keanekaragaman (H’) gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir tergolong tinggi, dengan nilai indeks keanekaragaman stasiun I (3,42) dan stasiun II (3,35).

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS VEGETASI GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAIS QUINEENSIS JACQ.) DI DESA PURWOSARI, KECAMATAN KUALA PESISIR, KABUPATEN NAGAN RAYA (Ratna Dwi Ningsih, 2015)

STATUS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA BERBAGAI SISTEM PENGELOLAAN DAN UMUR TANAMAN KELAPA SAWIT (rossy armayani arman, 2015)

TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI UNTUK KOMODITAS KELAPA SAWIT PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH (Wilda Nurbarri, 2020)

PEMETAAN POTENSI KONVERSI KAWASAN HUTAN MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT DENGAN ANALISIS SPASIAL DI KABUPATEN BIREUEN (Naufal, 2018)

POPULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DI RIZOSFER KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA PERKEBUNAN RAKYAT DAN PT. KALISTA ALAM DI KAWASAN RAWA TRIPA (Maulidin, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy