Kata Kunci : Efisiensi, Keterpaduan Pasar, Pemasaran Jagung. Salah satu kelemahan yang sering muncul adalah rendahnya pendapatan petani hal ini disebabkan karena lemahnya akses pasar, panjangnya rantai pemasaran dan kurangnya informasi pasar yang diterima oleh petani. Ketika panen tiba harga umumnya masih dikuasai oleh para pedagang pengumpul dan pedagang besar (pengusaha). Bila petani mempunyai akses langsung dan bisa memotong rantai pemasaran maka harga dapat ditentukan oleh petani sehingga tidak mengalami kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi sistem pemasaran jagung ditinjau dari aspek keterpaduan pasar (integrasi pasar) di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani jagung yang ada di Kecamatan Lembah Seulawah pada 3 desa, yaitu Desa Saree Aceh, Desa Suka Damai, dan Desa Suka Mulia. Penentuan dilakukan secara acak sederhana ( Simple Random Sampling ) dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, besarnya desa sampel yang diambil a.dalah 100% dari populasi. Tahap kedua, besarnya petani yang diambil adalah 10% dari jurn lah petani jagung pada desa sampel. Dari hasil analisis efisiensi dan keterpaduan pasar diketahui bahwa besamya nilai IM C untuk komoditi jagung yaitu berkisar 1,395 menunjukk an tidak terpadunya pas r. Besarnya pengaruh perubahan harga terbadap jumlah produksi jagung di kecamatan Lembah Seulawah dapat diperoleh dari hasil analisis regresi linear fungsi harga jagun g antara harga pada tingka t petani dengan jum lah produksi jagung yang dibasilkan oleh petani jagung di daerah penelitian, dapat dilihat dengan model berikut ini : y = 375,783- 0,027 P Berdasarkan hasil analisis koefien regresi di dapat koefisien regresi (bl) yaitu sebesar 0,027, dirnana setiap kenaikan harga jual sebesar Rp l,00 pada tingkat petani maka petani akan meningkatkan jurnlah produksinya sebesar 0,027 Kg/Ha.