Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakrabandan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usaha tani dan untuk kesejahteraan anggotanya. Kelompok tani ataupun setiap organisasi• organisasi petani yang ada di kalangan petani sekarang ini harus di bangun dengan cara pembentukan di mulai dari bawah (bottom up system). Kefektivitas kelompok tani Kumbang Jaya di ukur dari beberapa batasan dalam penelitian diantaranya sumber daya manusia meliputi perilaku anggota ke!ompok (pengetahuan. kemampuan dan ketrampilan) dan karakteristik pribadi anggota (tingkat pendidikan, usia dan kekosmopolitan); dan struktur organisasi meliputi kepemimpinan ketua kelompok secara formal, norma-norma yang berlaku dalam kelompok, pengambilan keputusan dalam kelompok. komunikasi dalam kelompok dan penyelesaian konflik dalam kelompok. Pengambilan informasi yang di gunakan dalam penelitian ini dengan observasi lansung pada kepada kelompok dan dengan teknik snowball sampling, sehingga data yang didapatkan di deskriptif dan juga di dukung dengan data kualitatif. Berdasarkan data dari KIPPK Di Kecamatan Titeu Keumala terdapat 31 kelompok tani, kelompok tani tersebut terbagi kedalam tiga kelas, utama. madya. lanjut. Kelompok tani Kumbang Jaya berada dalam kelas madya dan penilaian kinerja kelompok tani didasarkan pada SK Mentan No. 4/Kpts/OT. 210/1992. Kelompok tani Kumbang Jaya dibentuk berdasarkan musyawarah bersama-sama. Dari hasil penelitian diketahui yang bahwa program kerja kelompok di rencanakan oleh pihak KlPPK, dengan alasan ini dilakukan sumberdaya manusia yang sangat terbatas pada kelompok yang akan menyebabkan pada tidak tercapainya efektivitas kelompok. Dan di dapatkan juga kelompok tani untuk saat ini masih sangat bergantungan pada bantuan yang datang dan kelompok belurn mampu sepenuhnya merencanakan program kerja kelompok secara mandiri. Ada tiga rnetode pemberdayaan kelornpok yang dapat diterapkan meliputi: I) sosialisasi program yang diawali dengan perkenalan antara fasilitator dan petani dilanjutkan dengan penjelasan enam isu penting tentang program yaitu: apa. siapa.. kapan. di mana, mengapa, dan bagaimana; 2) rnenerapk.an pendekatan partisipatif dan bottom-up; dan 3) mengikutsertakan ibu tani yang berperan sebagai motivator dalam adopsi serta sosialisasi teknologi. Kata kunci: Kelompok ta.ni, Pengembangan kelompok, Efektifitas kelompok