//
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JUAL KOPI ARABIKA ORGANIK DI TINGKAT PETANI DI KECAMATAN KUTE PANANG KABUPATEN ACEH TENGAH |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
Pengarang | Irwan Hadi Putra Yuswar - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Irwan Hadi Putra Yuswar dengan judul skripsi " Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Kopi Arabika Organik di Tingkat Petani Di Kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah". dibawah bimbingan Bapak Ir. lrwan A.Kadir, MP sebagai pembimbing utarna dan Bapak Akhmad Baihaqi, SP, MMA sebagai pembimbing kedua. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Kopi Arabika Organik di Tingkat Petani Di Kecamatan Kute Panang di Kabu:paten Aceh Tengah diharapkan dapat memberikan solusi khususnya kepada Petani. Permasalahannya adalah bagaimana menjaga kestabilan harga jual kopi ditingkat petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis falctor-faktor yang mempengaruhi harga jual kopi Arabika Organik. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kute Panang Kabupaten Aceh Tengah dengan menggunakan metode survey. Ruang lingkup penelitian ini terbatas mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual kopi Arabika Organik daJarn bentuk Gabab Kering di tingkat petani. Kualitas mutu kopi sangat mempengaruhi harga, Kualitas mutu biji kopi menjadi tolak ukur dalam penentuan harga kopi, semakin sedikit jumlah biji kopi yang cacat maka harganya pun semakin tinggi dan sebaliknya semakin banyak cacat kopi maka barganya semakin rendah.Dari hasil penelitian dilapangan diketahui bahwa harga jual kopi Arabika Organik dalam bentuk Biji Kering ditngkat petani saat ini mengalami penurunan sebesar Rp.4000 per kilogram, dari semula Rp.56.000 per kilogram kini menjadi Rp.52.000 per kilogram, hal ini diduga akibat fluktuasi harga yang dilakukan para pedagang pengumpul untuk menekan harga kopi petani. Begitu juga pada Biji Labu yang terjadi penurunan sebesar Rp.2000 per kilogram, dari semula Rp.30.000 per kilogram kini menjadi Rp.28.000 per kilogram, sedangkan harga kopi arabika gayo dalam bentuk gabah kini Rp 21.000 sampai Rp 22.000 dari semula Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per kilogram di tingkat petani. Untuk kopi gayo daJam bentuk gelondongan seharga Rp 8.000 per kilogram atau turun dari sernula Rp I 0.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi harga dapat terjadi kapan saja sehingga mengakibatkan harga tidak stabil. Untuk menjaga kestabilan harga jual kopi di tingkat petani diharapkan kepada petani kopi dapat meningkatkan hasil produksi yang berkualitas, minimalkan biaya produksi dengan terus menggunakan pemakaian bahan organik, harga jual ditingkat petani sebaiknya terus ditingkatkan dengan menjaga kualitas | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (Achmad Rizki, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |