//

INTERPOLASI SUHU UDARA DENGAN METODE CRESSMAN DAN KOREKSI LAPSE RATE

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Arif Nurhidayat - Personal Name
SubjectAIR TEMPERATURES-METEOROLOGY
Bahasa Indonesia

Abstrak/Catatan

Data klimatologi dibutuhkan di berbagai sektor seperti penerbangan, pelayaran, konstruksi, dan pertanian. Unsur data klimatologi meliputi tekanan udara, curah hujan, kelembapan, suhu udara, arah dan kecepatan angin, jarak pandang mendatar, dan jumlah awan. Dari ketujuh unsur data klimatologi tersebut yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah curah hujan dan suhu udara. Pengamatan data curah hujan di Provinsi Aceh dilakukan di lima stasiun pengamatan cuaca BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan di lebih dari 180 pos pengamatan curah hujan. Adapun pengamatan suhu udara hanya dilakukan di lima stasiun pengamatan cuaca BMKG. Pelayanan jasa klimatologi yang berupa suhu udara sering mengalami kendala karena keterbatasan jumlah titik pengamatan. Para peneliti, mahasiswa, dan konsultan selaku pengguna jasa klimatologi sering mengalami permasalahan ini. Data yang diambil di titik pengamatan yang jauh dari lokasi penelitian tentu sudah tidak lagi representatif. Oleh karena itu perlu digunakan metode interpolasi untuk mendapatkan data di titik yang jauh dari stasiun pengamatan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat akurasi interpolasi data dengan metode Cressman dan koreksi lapse rate dibandingkan dengan data sebenarnya. Untuk itu dilakukan pengukuran suhu udara di Stasiun Meteorologi Cot Ba’u Sabang, Stasiun Meteorologi Blang Bintang Banda Aceh, Stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh Besar, Stasiun Meteorologi Malikussaleh Lhokseumawe, Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien Meulaboh, dan Stasiun Meteorologi Kuala Namu Medan, dan digunakan untuk menguji metode Cressman dan koreksi lapse rate untuk data suhu udara di Stasiun Meteorologi Malikussaleh, Lhokseumawe. Hasil penelitian selama Januari dan Februari 2014 menunjukkan adanya selisih data suhu udara hasil interpolasi dan pengukuran sebenarnya antara 0,0oC (0,08%) hingga 3,5oC (15,25%) dengan rata-rata selisih 0,4oC (1,67%) di bulan Januari dan 0,9oC (3,71%) di bulan Februari. Berdasarkan hasil perbandingan anatara data interpolasi dengan data sebenarnya diperoleh kesimpulan bahwa rumus Cressman dan koreksi lapse rate dapat digunakan untuk menghitung nilai suhu udara di lokasi yang tidak terdapat pengukuran. Kata kunci: Suhu Udara, Persamaan Cressman, Lapse Rate, Interpolasi, Stasiun Pengamatan

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS DATA GRAVITY LOKAL PADA KAWASAN BERPOTENSI LONGSOR DI PAYA ATEUK, ACEH SELATAN, MENGGUNAKAN METODE GRAVITY (Helmiadi, 2015)

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PADA DISTRIBUSI SPASIAL INTRUSI AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR KOTA BANDA ACEH (MAULINA TANJUNG, 2020)

PENDUGAAN STRUKTUR PATAHAN DI SEPANJANG NAGAN RAYA-PIDIE MENGGUNAKAN METODE GAYABERAT (Samira Moelin, 2020)

PEMETAAN SALINITAS PADA SUMUR DI KECAMATAN PEUKAN BADA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Furqan, 2016)

INVESTIGASI SESAR SUMATRA DI SEPANJANG DAERAH PIDIE DAN MEULABOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAYA BERAT (MUHAMMAD MULIA, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy