Fa yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. " /> //
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHIMPUNAN DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM PEMERINTAH DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI INDONESIA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | FITRI WATI TANJUNG - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Penelitian ini mengkaji tentang permasalahan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan deposito berjangka pada bank umum pemerintab dan bank umum swasta nasional di Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, intlasi dan suku bunga terhadap penghimpunan deposito berjangka di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Indonesia selama periode 1983-2003 dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Bank Indonesia (Bl). Data dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan konsep-konsep teoritis dan secara kuantitatif dengan peralatan statistik melalui ts.F.es dan R. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh persamaan regresi pada bank umum pemerintah dengan konstanta bo = -90.968. Sedangkan koefisien b; = 0,34438 yang menjelasan bahwa pada setiap satu milyar kenaikan pendapatan nasionai menyebabkan kenaikan sebesar Rp 0,34438 milyar deposito berjangka, dan koefisien b = 24.461,7 menjelasan bahwa pada setiap satu persen kenaikan tingkat suku bunga deposito berjangka menyebabkan kenaikan sebesar Rp 24.461,7 milyar deposito berjangka, selanjutnya koefisien b; = 623.,23 menjelasan bahwa pada setiap satu persen kenaikan inflasi menyebabkan kenaikan sebesar Rp 623,23 milyar deposito berjangka, . Angka koefisien determinasi (R') adalah 0.5719 artinya 57,19 persen perubahan dalam tabungan dapat dijelaskan oleh pertumbuhan ekonomi. inflasi dan suku bunga, sedangkan sisanya 42,81 persen dijelaskan oleh faktor lain diluar peoelitian ini. Untuk bank umum swasta nasional dipcroleh konstanta bo = -46.154 dengan koefisien b, = 0,32798 yang menjelasan bahwa pada setiap satu milyar kenaikan pendapatan nasional menyebabkan kenaikan sebesar Rp 0,32798 milyar deposito berjangka, dan koefisien b = 722,78 menjelasan bahwa pada setiap satu persen kenaikan suku bunga deposito berjangka menyebabkan kenaikan sebesar Rp 722,78 milyar deposito berjangka, serta koefisien b; =702, 74 menjelasan bahwa pada setiap satu persen kenaikan inflasi menyebabkan kenaikan sebesar Rp 702,74 milyar deposito berjangka,. Angka koefisien determinasi (R) adalah 0,7348, artinya 73,48 persen perubahan dalam tabungan dapat dijelaskan oleh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga, sedangkan sisanya 26,42 persen dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ipi. Pada selang keyakinan 95 persen, pengujian secara individu terhadap b menunjukkan bahwa t. t.a dan terhadap b menunjukkan -t ta yang berarti signifikan secara statistik, serta uji F diperoleh F.# > Fa yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS PERBANDINGAN PROFITABILITAS DAN EFISIENSI OPERASI ANTARA BANK PEMERINTAH DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) (Armitha Mekka, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |