Pembangunan sektor pertanian dihadapkan pada tantangan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Selain masalah teknis, faktor rantai pasok harus diperhatikan dengan baik karena berkaitan dengan masalah sosial lainnya. Studi ini membahas tentang struktur rantai pasok beras di Kabupaten Aceh Timur. Nilai tambah yang diperoleh kilang padi dalam pengolahan padi menjadi beras juga dikaji dengan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantai pasok beras di Aceh Timur melibatkan beberapa pihak yaitu petani, pengepul, penyulingan beras, pedagang besar (kabupaten), dan pengecer di dalam dan luar Kabupaten Aceh Timur serta konsumen sebagai penghubung terakhir. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan padi menjadi beras, dedak dan menir secara keseluruhan mampu memberikan nilai tambah yang positif bagi kilang padi di Aceh Timur. Nilai output pengolahan beras sebesar Rp. 6.304,5 / kg. Dari hasil nilai output tersebut maka kilang padi dapat menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 829 kg dengan perbandingan 13,14% dalam satu periode pengolahan.