Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga kredit investasi dan kredit modal kerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, Jumlah Uang Beredar, suku bunga Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja dari tahun 1997-2008. Selanjutnya data diuji dengan menggunakan analisis Regresi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Jumlah Uang Beredar berpengaruh signifikan terhadap suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sebesar 14,20%. Selanjutnya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan lnflasi berpengaruh signifikan baik terhadap tingkat suku bunga Kredit Investasi maupun terhadap Kredit Modal Kerja masing- masing sebesar 66% dan 67,5%. Secara parsial suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Inflasi masing-masing berpengaruh signifikan baik terhadap tingkat suku bunga Kredit Investasi maupun terhadap Kredit Modal Kerja, hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel dan tingkat signikansi sebesar 0,000. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, Jumlah Uang Beredar dan lnflasi berpengaruh terhadap suku bunga kredit, sehingga untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan sektor riil diharapkan Bank Indonesia selaku penguasa moneter dapat menurunkan suku bunga Bank Indonesia. Penurunan suku bunga SBI tentunya mempengaruhi suku bunga deposito dan suku bunga kredit sehingga akan meningkatkan semangat sektor dunia usaha untuk melakukan investasi.