Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Besar. Jumlah sampel secara keseluruhan adaJah 50 responden (wanita petani padi) yang terdiri atas 20 responden di Kecamatan login Jaya, 15 responden di Kecamatan Krueng Barona Jaya, dan 15 responden di Kecamatan Simpang Tiga. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan linier berganda dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, ju:mlah tanggungan keluarga serta pendapatan mempengaruhi curahan waktu kerja wanita petani padi di Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil estimasi faktor yang dominan mempengaruhi curahan waktu kerja wanita petani padi di Kabupaten Aceh Besar adalah umur dengan koefisien regresinya sebesar -1,9134, tingkat pendidikan sebesar -16,24, dan pendapatan sebesar 6,0874 jam per bulannya dengan asumsi faktor lain dianggap tetap. Sedangkan untuk faktor lainnya seperti status perkawinan dan jumlah tanggungan keluarga ikut mempengaruhi curahan waktu kerja wanita petani padi tetapi pengaruh yang kecil yang disebabkan karena status perkawinan dan jumlah tanggungan tidak menjadi suatu alasan yang utama untuk seorang wanita meluangkan waktu untuk bekerja. Koefisien Adj. R square diperoleh sebesar 0,4566 artinya bahwa variasi curahan waktu kerja wanita petani padi dipengaruhi oleh faktor umur, status perkawinan, jumlah tanggungan, tingkat pendidikan dan pendapatan wanita itu sendiri sebesar 45,66 persen, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini seperti pendapatan kepala keluarga, luas lahan, dan sebagainya. MelaJui Uji F diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu 290,062 > 2,578 yang berarti faktor umur, status perkawinan, jumlah tanggungan, tingkat pendidikan clan pendapatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap curahan waktu kerja wanita petani padi di Kabupaten Aceh Besar. Dari hasil perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa varibel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Atas dasar ini diharapkan kepada Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani padi yaitu dengan cara menaikkan harga dasar gabah kering panen dan menjaga kestabilan harga pupuk maupun sarana produksi pertanian Jainnya. Selain itu diharapkan juga kepada Pemerintah dan pihak yang berkompeten untuk membantu penciptaan kesempatan kerja wanita petani khususnya bagi para janda untuk meningkatkan taraf hidupnya.