Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perubahan tingkat bunga Bank Indonesia dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunak an data sekunder periode 1995• 2008 yang bersumber dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif melalui penyajian dan penyusunan data ke dalam tabel yang dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh model persamaan : Ge = 11,404 - 0,771 R + 6,838e-014 I. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifik an antara tingkat bunga Bank Indonesia clan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konstanta (po) sebesar 11,404 artinya apabila variabel suku bunga dan investasi sama diasumsikan dengan nol (0), maka pertumbuhan ekonomi sebesar 11,404 persen. Koefisien regresi untuk tingkat bunga BI (9) adalah 0,771 artinya apabila terjadi kenaikan suku bunga BI di Indonesia sebesar 1 persen maka akan menyebabkan menurunn ya pertumbuhan ekonomi sebesar 0,771 persen, dengan asumsi investasi dianggap konstan dan faktor-faktor lain juga tetap. Koefisien regresi untuk investasi (p) sebesar 6,838e-014 menyatakan bahwa setiap terjadinya kenaikan investasi sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,838e-014 persen, dengan asumsi suku bunga BI dianggap konstan dan faktor-faktor lain juga tetap. Koefisien determinasi (Adj R) sebesar 0,287, artinya 28,7 persen perubahan variabel terikat (pertumbuhan ekonomi) dijelaskan oleh variabel bebas (suku bunga BI dan investasi), sedangkan selebihnya 71,3 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini. Atas dasar ini, Otoritas moneter (Bank Indonesia) seharusnya lebih bijak dalam menetapkan suku bunga acuan (Bl rate atau suku bunga Bl). Hal ini disebabkan suku bunga sangat mempengaruhi dan bersifat mengurangi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pemerintah juga seharusnya lebih serius untuk menarik investor ke dalam negeri khususnya investor lokal.