//

PREFERENSI PERMINTAAN UANG KARTAL PADA USAHA MIKRO DI KOTA BANDA ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang ISNA DAMAI YANTI - Personal Name

Abstrak/Catatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Preferensi Permintaan Uang Kartal Pada Usaha Mikro di Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh pada tahun 2010 dengan menggunakan kuesioner untuk 30 responden sebagai sampel dari 200 jenis usaha mikro sebagai populasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden dengan cara mengintervie dan menyebar daftar pertanyaan kepada responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari Bank Indonesia, BPS, dan instansi terkait lainnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran tentang sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan. Data yang terkumpul melalui wawancara (kuesioner) yang memenuhi syarat diolah dengan mentabulasikan setiap jawaban yang diberikan oleh responden ke dalam tabel dan di analisis berdasarkan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada berbagai jenis usaha mikro di Kota Banda Aceh memerlukan semua jenis uang pecahan yang ada dan tergantung pada jenis usaha mikro yang dijalankan. Sebagian jenis usaha mikro membutuhkan nilai nominal uang pecahan yang tinggi dan sebagian lainnya membutuhkan nilai nominal uang pecahan yang rendah. Semakin mahal harga barang produksi yang di jual maka nilai nominal yang dibutuhkan juga semakin tinggi. Jenis uang pecahan yang paling diminati dalam transaksi kegiatan usaha mikro di Kota Banda Aceh adalah uang kertas Rp 20.000 sebesar 100,00 persen, dan Rp 10.000 sebesar 96,7 persen. Jenis uang pecahan ini dianggap dapat memberi kemudahan dalam melakukan transaksi usaha yang sesuai dengan penjualan harga barang. Sedangkan uang kertas jenis pecahan Rp 100.000 sebesar 86 persen, dan Rp 50.000 sebesar 93 persen kurang diminati dalam transaksi pada kegiatan usaha mikro karena uang yang nilai nominalnya tinggi biasa hanya digunakan untuk pembelian barang modal usahaan uang kertas RP 53.000 sebesar 63,3 persen, Rp 2.000 sebesar 46,7 persen, dan Rp 1.000 sebesar 53,3 persen kurang diminati karena para pelaku usaha menganggap jenis uang pecahan ini tidak terlalu diminati penggunaannya untuk transaksi dan dianggap tidak terlalu berpengaruh jumlah penggunaannya untuk transaksi. Oleh karena itu, untuk menjaga kelancaran kegiatan usaha mikro, Bank Indonesia perlu mempertimbangkan pencetakan jenis uang kertas pecahan yang sesuai dengan kebutuhan usaha mikro di pasar, dan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jenis uang pecahan, bank Indonesia perlu melakukan pengamatan langsung khususnya pada kegiatan usaha mikro yang terkait dengan uang kartal untuk mempermudah transaksi pembayaran dari kegiatan perekonomian.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

SISTEM TUKAB (TRANSAKSI UANG KARTAL ANTAR BANK) MELALUI FOCUS GROUP PADA PT. BANK ACEH KANTOR PUSAT OPERASIONAL BANDA ACEH (DINA MULYADI, 2016)

ANALISIS PERMINTAAN UANG DI INDONESIA (Filia Hanum, 2017)

ANALISA PENCAIRAN KREDIT SUPER MIKRO PADA PD.BPR MUSTAQIM SUKAMAKMUR (Rian Erizal, 2015)

ANALISIS DAMPAK DANA BERGULIR BAITUL MAL ACEH TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN BAITUSSALAM ACEH BESAR (HANDITA FAJRILLA RAWY, 2020)

KEPEDULIAN DAN PENGETAHUAN PELAKU USAHA MENGENAI GREEN ACCOUNTING DI KOTA BANDA ACEH (Aidil Hafizh, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy