//
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Indri Hapsari - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap inflasi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data sekunder periode 1997-2008 yang bersumber dari Bank lndonesia, Badan Pusat Statistik, dan instansi yang terkait dengan penelitian ini. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan kuantitatif melalui penyajian dan penyusunan data ke dalam tabel yang dianalisis dengan menggunakan model regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh model persamaan : πt =417,499 +9,991x10-13Ms + ei. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah uang beredar terhadap inflasi di Indonesia. Konstanta (β0) sebesar 417,499 artinya apabila variabel jumlah uang beredar sama dengan nol (0) makalaju IHK di Indonesia adalah sebesar 417,499 persen. Koefisien regresi untuk jumlah uang beredar (β0 ) sebesar 9,991x10-13 menyatakan bahwa setiap terjadinya kenaikan jumlah uang beredar sebesar 1 rupiah ma.ka akan meningkatkan laju IHK sebesar 9,991x10-13 persen, faktor-faktor lain juga tetap. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,957, artinya jumlah uang beredar memiliki korelasi yang sangat kuat dengan IHK di Indonesia. Korelasi antara jumlah uang beredar dengan IHK adalah 95,7 persen, sedangkan 4,3 persen lagi berkorelasi dengan faktor lain di luar penelitian ini. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia seharusnya lebih ketat dalam mengontrol jumlah uang beredar di Indonesia dengan cara pengontrolan suku bunga BI dan bank-bank umum. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS INFLASI DI INDONESIA: PERSPEKTIF DINAMIS (Sumarni, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |