//

PENDEKATAN SANKSI PIDANA TINDAKAN SEBAGAI HUKUMAN TAMBAHAN UNTUK PELAKU LIWATH (GAY) DAN MUSAHAQAH (LESBIAN) PADA QANUN NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang DESWITA KEUMALA ULFAH - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK PENDEKATAN SANKSI PIDANA TINDAKAN SEBAGAI HUKUMAN TAMBHANA UNTUK PELAKU LIWATH (GAY) DAN MUSAHAQAH (LESBIAN) PADA QANUN NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT Oleh : Deswita Keumala Ulfah ) Mohd.Din Ali Abu Bakar   ABSTRAK * Di Indonesia, khususnya Aceh, perilaku gay dan lesbian telah masuk dan berkembang pasca Tsunami 2004. Sebagai daerah yang sedang dalam perjalanannya untuk menerapkan Syariat Islam, tentunya permasalahan ini menjadi sorotan, baik dari masyarakat Aceh itu sendiri, para ulama , maupun Pemerintah Aceh. Selama diberlakukannya Qanun Jinayah No. 6 Tahun 2014, baru terdapat 3 (tiga) kasus liwath yang diadili dengan hukuman cambuk oleh Mahkamah Syar’iyah Kota Banda Aceh. setelah pelaksanaan hukuman cambuk, tidak ada kelanjutan berupa pembinaan atau pengawasan terhadap pelaku, sehingga tidak diketahui, sejauh mana hukuman cambuk tersebut mampu memberikan efek jera kepada pelaku. Tujuan penulisan tesis ini untuk mengetahui bagaimana perilaku Liwath (gay) dan Musahaqah (lesbi) yang dikategorikan sebagai tindak pidana dalam Qanun Jinayah No. 6 Tahun 2014 dan sejauh mana sanksi pidana yang terdapat di dalam Qanun No. 6 Tahun 2014 dapat menanggulangi perilaku Liwath dan Musahaqah. Penulisan tesis ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan lapangan, dan pendekatanyang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dengan cara terlebih dahulu meneliti peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk kemudian dikaitkan dengan proses pelaksanaannya yang telah dilakukan. Terhadap seluruh data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam praktiknya penegakan hukum kepada pelaku liwath (gay) dan Musahaqah (lesbi)tidak mampu memberikan efek bagi pelaku khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin maraknya perilaku ini berkembang ditengah masyarakat yang disertai dengan dukungan organisasi-organisasi pembela hak-hak LGBT. Padahal efek domino yang dihasilkan dari perilaku ini adalah menurunnya moral masyarakat dan timbulnya penyakit HIV/AIDS, dimana setiap tahun penderita ini semain meningkat, khusunya dikalangan remaja dan dewasa muda. Disarankan agar hukuman yang terkait dengan perilaku liwath dan Musahaqah diperlukan sanksi yang berupa tindakan-tindakan yang dapat menjadi sanksi tambahan dalam Qanun Jinayah yang diberlakukan di Aceh. Dan ini merupakan tujuan pemidanaan dari tindakan (Restorative Justice) yang bisa dilakukan kepada pelaku gay dan lesbian, yaitu pelaku memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pemulihan keadaan. Sanksi berupa tindakan ini bisa berupa pendampingan konseling, pendampingan keagamaan, dan pendampingan sosial dan kesehatan. Diharapkan sanksi tindakan ini dapat merubah perilaku kaum gay dan lesbi dalam hal orientasi seksual. Kata Kunci ; gay dan lesbian, perilaku, sanksi, pidana tindakan (restorative justice) * Mahasiswa  Ketua Komisi Pembimbing  Anggota Komisi Pembimbing ABSTRACT THE APPROACH OF ACTION SANCTION AS ADDITIONAL PUNISHMENT FOR PERPETRATORS OF LIWATH AND MUSAHAQAH IN QANUN NUMBER 6 OF 2014 ABOUT JINAYAT LAW Deswita Keumala Ulfah ) Mohd.Din Ali Abu Bakar   † In Indonesia, specifically Aceh, gay and lesbian behavior has penetrated and grown fast after the Tsunami disaster in 2004. As a region ongoing Syariah values, this problem has been highlighted by the society, Islamic scholars as well as the Aceh government. Since the application of Qanun Jinayat Number 6 of 2014, there are recently 3 (three) cases ofliwath punishment by caning conducted by Syaria’ah Court of Banda Aceh City. Following the caning, there are no advance action of controlling and supervising towards the perpetrators, so it is unknown of how much the caning affects the perpetrators. The research purposes of this thesis are to find out the behavior of Liwath(gay) and Musahaqah (lesbian) categorized as criminal action based on Qanun Jinayat Number 6 of 2014 as well as finding out the extent of criminal sanction mentioned in QanunJinayah Number 6 of 2014 can overcome such behaviors. The writing of this thesis is done by performing library and field research whilst the approach used is normative-juridical by previously researching relevantrelated laws and furthermore associate it to the process implementations that have been conducted. The data found finally is analyzed qualitatively. The research finds that in practice, the law enforcement towards liwath(gay) and musahaqah (lesbian) has no deterrent effect to the perpetrators specifically and the society in general. This fact is seen as the behaviors keep growing in the society supported by pro-rights of LGBT organizations. Whereas, the domino effects resulting from these behaviors among others are society moral degradation and the emergence of HIV/AIDS disease, which growing rapidly every year especially among teenagers and young adults. It is advised that the sanction related to these behaviors followed by actions as additional sanction in Qanun Jinayah applied in Aceh. And this is a restorative justice capable of being applied towards the perpetrators so that they have chance to be involved in recovery process. This action sanction can be formed as counseling, religious, social and health mentoring. It is expected that this sanction can revamp the behaviors in term of sexual orientation. Keywords: gay and lesbian, behaviors, sanction, action sanction (restorative justice) † Mahasiswa  Ketua Komisi Pembimbing  Anggota Komisi Pembimbing

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERBEDAAN TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL DALAM PERUMUSAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) DAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT (Verdy Suhendar, 2016)

PERLAKUAN HUKUM YANG BERBEDA BAGI PELAKU KHALWAT ANTARA HUKUM JINAYAT DAN HUKUM ADAT (Hari Suroto, 2019)

KAJIAN NORMATIF ATAS PEMBERLAKUAN HUKUMAN CAMBUK DALAM QANUN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT TERHADAP NON MUSLIM (Erick Miranda, 2017)

STUDI KASUS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUH KAN HUKUMAN CAMBUK TERHADAP PELAKU PENJUAL MINUMAN KHAMAR NON-MUSLIM ( PUTUSAN MAHKAMAH SYAR’IAH TAKENGON ACEH TENGAH NOMOR 0001/JN/2016 –TKN ) (ASMA UL HUSNA, 2019)

EFEKTIF PENERAPAN HUKUMAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MAISIR DALAM QANUN NOMOR 6 TAHUN 2014 (SUATU PENELITIAN DI BANDA ACEH) (Ridha Hidayatullah, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy