ABSTRAK Pendahuluan: Kehamilan dan obesitas memiliki efek berlawanan pada regulasi homeostasis besi dan status gizi. Jaringan adiposa berlebih dapat memicu peradangan kronis tingkat rendah yang menyebabkan peningkatan produksi hormon hepcidine dan akan menghambat ekspor besi dari tempat penyimpanan serta dapat mempengaruhi lingkungan intrauterine sehingga mengganggu fungsi plasenta bahkan perkembangan janin. Tujuan: mengetahui hubungan obesitas terhadap kadar feritin serum pada ibu hamil trimester ketiga serta luaran bayi di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain cohort prospective. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 38 orang dengan metode pengambilan sampel quota sampling. Analisa univariat disajikan dalam table distribusi frekuensi. Analisa bivariat untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Spearman’s Rank Correlation dan Chi-Square dengan P-value > 0,05 dianggap signifikan. Derajat korelasi ditentukan berdasarkan nilai koefisien korelasi r. Hasil: uji hipotesis Spearman menunjukkan korelasi antara variabel obesitas dengan status cadangan ferritin tidak bermakna (p: 0,068). Korelasi antara variabel obesitas dengan nilai APGAR bayi bermakna (p: 0,032) dan kekuatan korelasi lemah (r : 0,349). Hasil uji hipotesis Chi-Square menunjukkan korelasi antara variabel obesitas dengan nilai berat badan lahir bayi tidak bermakna (p: 0,369). Hubungan kadar serum ferritin dengan nilai APGAR menunjukkan hasil tidak bermakna (p >0,05). Kadar serum ferritin dengan berat badan lahir bayi juga memiliki hubungan yang tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil dengan obesitas berpengaruh pada kejadian Asfiksia bayi baru lahir dan tidak berpengaruh pada peningkatan kadar serum ferritin, maupun pada kejadian makrosomia Kata kunci: obesitas, serum feritin, nilai APGAR dan berat badan lahir.