Ketidakstabilan densitas air laut menyebabkan terbentuknya gelombang internal di laut. Fenomena ini sulit untuk diamati secara visual namun dapat dipelajari dengan pendekatan model hidrodinamika laut. Penelitian ini bertujuan mengamati gelombang internal yang disebabkan oleh penghalang bawah laut (gunung laut) dan densitas yang terstratifikasi dengan model hidrodinamika laut dua dimensi. Empat skenario diterapkan dalam mempelajari gelombang internal. Dua skenario memakai satu penghalang dengan densitas seragam dan densitas terstratifikasi (berdasarkan frekuensi kestabilan Brunt Vaisala N2 = 5 x 10-4 s-2). Sementara itu, dua skenario lainnya memakai dua penghalang dengan densitas seragam dan densitas terstratifikasi (berdasarkan frekuensi kestabilan Brunt Vaisala N2 = 5 x 10-4 s-2). Berdasarkan hasil simulasi diketahui bahwa kondisi densitas berpengaruh signfikan terhadap dinamika arus dan densitas air laut. Pada simulasi hidrodinamika satu dan dua penghalang dengan densitas bervariasi atau terstratifikasi terbentuk resonansi arus dan resonansi densitas terhadap topografi bawah laut. Sementara itu, pada kasus densitas yang seragam arus membentuk rotor, cavity, turbulensi dan resonansi terhadap topografi bawah laut. Dengan demikian dinamika arus lebih kuat pada kasus densitas seragam dibandingkan densitas terstratifikasi. Hal ini dapat berimplikasi terhadap perbedaan pencampuran materi tersuspensi di laut. Sehingga studi ini dapat bermanfaat dalam kajian transpor sedimen, upwelling, lapisan termoklin, energi dari gelombang internal dan distribusi plankton atau larva ikan. Kata kunci : Densitas, Frekuensi Brunt Vaisala, Gelombang Internal, Model Nonhydrostatik, Turbulence