//
POLA HUBUNGAN PETANI DENGAN TENGKULAK (STUDI KASUS HUBUNGAN PATRON KLIEN DI KECAMATAN DARUSSALAM, KABUPATEN ACEH BESAR) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Shadril Khairi - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Akhir-akhir ini, pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan kredit untuk petani kecil agar mereka terhindar dari praktek rentenir atau tengkulak di pedesaan. Meskipun demikian, rentenir atau tengkulak masih memainkan peran penting dalam mengintegrasikan kegiatan pertanian di pedesaan. Di Kecarnatan Darussalam menggambarkan pemilik modal dalam hat ini tengkulak sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pertanian. Diawali kegiatan menyewa, menanam, merawat, panen sampai kepada menjuaJ produk atau hasil pertanian, petani tetap memiliki ketergantungan pada tengkulak, dan para tengkulak mempunyai pengaruh yang kuat untuk mengintervensi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola hubungan petani dengan tengkulak di Kecamatan Darussalam serta untuk mengetahui dan memahami mengapa petani lebih memilih tengkulak sebagai agen untuk mendapatkan pinjaman modal daripada program pinjaman yang disediakan Bank maupun pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Penetapan informan dlakukan dengan menggunakan snow ball technique yakni metode penelitian untuk menentukan informan pertama dan seterusnya berdasarkan rekomendasi dari informan awal. Hasil penelitian lapangan menunujukkan bahwa pola hubungan petani dengan tengkulak di Kecamatan Darussalam merupakan pola hubungan patron klien. Hal tersebut dibuktikan dengan terpenuhinya unsur patron klien, yaitu terdapat ketimpangan dalam pertukaran, dan bersifat tatap muka sehingga timbul rasa saling mempercayai, serta sifat luwes dan meluas melalui ikatan kekeluargaan, sahabat, dan ketetanggaan. Meskipun pemerintah telah menyediakan alternatif pinjaman/kredit yang disalurkan melalui progam Kredit Usaha Tani (KUT) yang ada di Kecamatan tersebut, namun kenyataannya petani lebih memilih meminjam pada tengkulak. Alasan para petani adalah proses dan syarat yang diberlakukan pemerintah atau kredit tersebut sangat menyulitkan petani. Sedangkan kalau mereka meminjam kepada tengkulak, prosesnya bisa cepat tanpa syarat ataupun prosedurnya tidak sulit. Untuk itu pemerintah diharapkan untuk lebih memperhatikan para petani agar bisa terlepas dari tengkulak dengan mengembangkan lagi kredit pertanian yang lebih terkontrol dan membuat kebijakan harga yang menguntungkan petani sehingga tidak tertarik pada tengkulak. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS RELASI PATRON KLIEN PADA PEMILIHAN KEUCHIK TAHUN 2015 DI GAMPONG KOTA PALAK KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN ACEH SELATAN (SITI ERLITA, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |