//
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEREMPUAN MENGGUGAT CERAI SUAMI (SUATU STUDI KASUS DI MAHKAMAH SYAR'IYAH KOTA BANDA ACEH) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Putri Mahardika Negara - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Perkara gugat cerai adalah perkara perceraian yang diajukan oleh pihak istri terhadap suaminya. Penelitian ini membahas tentang "Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Perempuan Menggugat Cerai Suami" (Suatu Studi Kasus Di Mahkarnah Syar'iyah Kota Banda Aceh). Bertujuan untuk mengetahui latar belakang kehidupan perempuan sehingga terjadinya proses perkawinan, faktor-faktor yang menyebabkan seorang istri menggugat cerai suaminya, serta gambaran kehidupan perempuan yang menggugat cerai suami setelah perceraian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan wawancara sebagai alat pengumpul data. Subjek penelitian dalam penelitian ini sebanyak sepuluh orang. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang kehidupan perempuan yang menggugat cerai suami dilihat dari segi pendidikannya adalah sebagian kecil lulusan perguruan tinggi dan lulusan SMP, sebagian besar lulusan setingkat SMA. Tidak ada seorangpun dari mereka yang berasaJ dari keluarga dengan orang tua yang bercerai. Semua subjek penelitian berasaJ dari keluarga yang utuh, tanpa pemah mengalami proses perceraian. Semua subjek penelitian rnenikah secara hukum Islam, dan sah menurut hukum dan Undang-Undang Negara. Sebagian di antaranya menikah pada usia yang masih sangat muda, bahkan ketika belum genap berusia 20 tahun. Sebagian besar dari seluruh subjek penelitian menikah setelah masa perkenaJan yang kurang dari setahun. Dari sepuluh subjek penelitian di dalam penelitian, kecenderungan mereka melakukan perceraian, sebagian besar adalah: karena (I) suami melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan terhadap istri; selanjutnya karena (2) suami meninggaJkan istri selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin istri dan tanpa alasan yang sah atau hal lain di luar kemauan istri; sebagian besar karena (3) antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; malah adajuga faktor yang mendorong istri mengugat cerai suami karena (4) suami berbuat zina (berselingkuh). Gambaran kehidupan perempuan setelah perceraian terjadi adalah mereka semua merasa lebih bebas ketika sudah bercerai. Bebas yang dimaksud di sini adalah terlepasnya mereka dari pengaruh dan tingkah laku buruk suaminya. Seperti tidak adanya lagi kekerasan fisik dan mental yang dialami, juga kebebasan untuk menjalani kehidupan mereka sendiri, yang kini telah mereka peroleh. Namun demikian, mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, seperti untuk memenuhi biaya kebutuhan pokok dan kebutuhan pendidikan anak. Kata Kunci : Gugat Cerai | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENINGKATAN ANGKA PERCERAIAN DI KABUPATEN PIDIE RN(SUATU PENELITIAN DI MAHKAMAH SYAR’IYAH SIGLI) (hendri pratama, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |