//

PROFIL MIKROBIOLOGIS DAN KOMPONEN VOLATIL KAKAO ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang MARTINA FITRI WAHYUNI - Personal Name

Abstrak/Catatan

PROFIL MIKROBIOLOGIS DAN KOMPONEN VOLATIL KAKAO ACEH Martina Fitri Wahyuni1*, Yusriana2, Dewi Yunita2 1 Mahasiswa Pogram Magister Teknologi Industri Pertanian Universitas Syiah Kuala 2 Staf Pengajar Pogram Magister Teknologi Industri Pertanian Universitas Syiah Syiah Kuala ABSTRAK Indikator kualitas yang paling penting dari kakao selain mengukur kualitas biji kakao adalah jumlah dan jenis senyawa volatilnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter khas dari aroma kakao Aceh dan karakteristik mikroba yang berperan dalam fermentasi biji kakao tersebut. Biji kakao asal Pidie (Aceh) difermentasi, dikeringkan dan disangrai. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis Total Cell Count serta Morfolgi dari khamir, bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, Analisis kadar air, nilai pH, komponen volatil menggunakan SPME-GCMS dan analisis data menggunakan metode PCA (Prinscipal Component Analysis). Hasil penelitian menunjukkan, kadar air biji kakao kering 13,50%, Kadar air biji kakao sangrai 1%. pH biji kakao akhir fermentasi 4,41, pH biji kakao kering dan sangrai yaitu 5,24. Khamir teridentifikasi 30 isolat, BAL 22 isolat dan BAA 45 isolat. Biji kakao fermentasi 5 hari mengandung 4 senyawa volatil pirazin. Pada kakao kering mengandung 3 komponen pirazin dengan senyawa tertinggi adalah tetramethyl pyrazine yang memberikat aroma seperti kacang, coklat, kopi, kakao, dan lemak hewan. Pada kakao sangrai komponen pirazin berkembang menjadi 16 senyawa pirazin dengan senyawa tertinggi yaitu tetramethyl pyrazine dan trimethyl pyrazine, namun dari hasil analisis PCA menunjakkan aroma kakao sangrai lebih didominasi oleh senyawa trimethyl pyrazine yang memberikan kesan aroma khas cokelat, kacang panggang, kacang-kacangan. Dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini, kakao Aceh mengandung komponen volatil khas kakao yang diinginkan, komponen tersebut berasal dari mikroba yang berada di setiap tahapan fermentasinya. Dengan demikian kakao Aceh dapat diolah menjadi produk kakao berdaya saing tinggi. Kata kunci: kakao (Theobroma cacao Linn), kakao Aceh, volatil kakao

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH PENAMBAHAN GARAM DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGIS, DAN SENSORI PACIK KULE (IKAN OLAHAN KHAS ACEH TENGGARA) (Nurhayati, 2019)

DAMPAK KEBIJAKAN TARIF/BEA TERHADAP PASAR BIJI KAKAO DI INDONESIA (NADIA FRASTICA, 2020)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KAKAO PADA PERKEBUNAN RAKYAT DI KABUPATEN PIDIE JAYA (IKHSAN, 2016)

UJI BAKTERI COLIFORM FECAL PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN GELAS YANG DIPASARKAN DI BANDA ACEH (Dwiky Arief Darma, 2016)

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI AIR REKREASI BUATAN (Dini Fadhilah, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy