Akne vulgaris merupakan peradangan kronik pada unit pilosebasea yang sering terjadi pada usia remaja. Akne vulgaris dapat dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya faktor makanan. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan produksi sebum komedogenik dengan meningkatkan produksi serum lipid dan menyebabkan obstruksi folikel sebasea sehingga dapat mengeksaserbasi akne vulgaris. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola makan terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 37 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil melalui pengisian kuesioner Food Frequency Kualitatif dan penilaian derajat akne vulgaris dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Analisis statistik yang digunakan adalah Corelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 23 responden (62,2%) memiliki pola makan tidak berisiko terhadap kejadian akne vulgaris dan 14 responden (37,8%) memiliki pola makan berisiko. Hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan p value sebesar 0,02 yang menunjukkan terdapat hubungan pola makan dengan kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala.