Perlindungan hutan dan lingkungan seringkali menjadi prioritas terakhir bagi sebahagian manusia, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi lebih sering diposisikan sebagai lawan dari perlindungan hutan dan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh tindakan eksploitasi alam mengakibatkan terjadinya konflik sosial antara perusahaan dan masyarakat yang terkena dampak terutama kaum perempuan. Keberadaan Perempuan seringkali diabaikan dalam isu pelestarian lingkungan, padahal mereka memiliki peran strategis di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan alasan- alasan dilaksanakanannya gerakan perempuan dalam melindungi desa atau tempat tinggal mereka di Desa Naga Umbang Kecamatan Lhokga Kabupaten Aceh Besar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ekofeminisme dan Keadilan Ekologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi terhadap permasalahan yang penulis teliti. Hasil penelitian ini menunjukkan perjuangan yang dilakukan perempuan untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dilakukan dengan cara mengadvokasi langsung ke perusahaan pabrik bersama LSM peduli lingkungan. Pencemaran lingkungan akan menyebabkan menurunnya mutu lingkungan hidup, sehingga akan mengancam kelangsungan makhluk hidup, terutama ketenangan dan ketentraman manusia. Pengertian dan persepsi yang sama dalam memahami pentingnya lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup manusia akan dapat mengendalikan tindakan dan perilaku manusia untuk lebih mementingkan lingkungan hidup. Pemerintah daerah seharusnya dalam melakukan pengembangan industri diharapkan lebih memperhatikan masyarakat dalam merespon aspirasi penolakan terhadap pembangunan agar dapat selaras dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan.