//

ESTIMASI KEPADATAN POPULASI DAN KARAKTERISTIK SARANG ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON, 1827) DI KAWASAN KONSERVASI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL (STUDI KASUS : KECAMATAN SINGKIL)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang AZMI ALAMSYAH HARAHAP - Personal Name

Abstrak/Catatan

Azmi Alamsyah Harahap. 1505150020014. Estimasi Kepadatan Populasi dan Karakteristik Sarang Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson, 1827) di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Rawa Singkil di Kecamatan Singkil di bawah bimbingan Iqbar sebagai ketua dan Erdiansyah Rahmi sebagai anggota. RINGKASAN Suaka Margasatwa Rawa Singkil (SMRS) merupakan hutan rawa gambut yang berada di Provinsi Aceh. Wilayahnya meliputi tiga kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam. Rawa Singkil merupakan habitat dari hewan, seperti hewan mamalia , burung (aves), hewan reptil, amfibi, ikan , dan hewan tanpa tulang belakang (invertebrata). Tujuan penelitian ini untuk menghitung kepadatapan populasi dari orangutan sumatera berdasarkan jumlah sarang yang ditemukan di Suaka Margasatwa Rawa Singkil pada bagian Kecamatan Singkil, untuk mengetahui jenis pohon, posisi sarang, kelas sarang, dan tinggi sarang orangutan sumatera. Penelitian ini dilaksanakan ketika musim penghujan yaitu pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan line transect yaitu transek garis yang dibuat berdasarkan keberadaan sarang yang ditemukan (Puposive sampling) dengan panjang jalur 1 km dengan jumlah transek sebanyak 4 transek dan jarak lebar masing – masing sisi kiri dan kanan jalur yaitu 25 meter. Jarak yang ditentukan antara transek satu dengan yang lain adalah 150 meter. Kepadatan populasi orangutan sumatera di kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil pada bagian Kecamatan Singkil adalah 3,4 individu/km² dengan jumlah sarang 27 sarang. orangutan memilih 6 jenis pohon sarang sebagai tempat bersarangnya dari 32 individu pohon sarang yaitu pohon meranti bunga (Shorea leprosula) anggota suku Dipterocarpaceae, pohon guranji/keranji (Zanthoxylum rhetsa) dari suku Rutaceae, pohon jambu-jambu (Syzygium acuminattisium) dari suku Myrtaceae, pohon daroh-daroh (Horsfieldia irya) dan pohon patih (Knema laterifolia) dari suku Myricsticaceae dan pohon punak (Tetramerista glabra) dari suku Tetrameristraceae . Posisi sarang orangutan terbanyak adalah posisi 2 dengan 10 sarang, posisi 3 dengan 9 sarang, posisi 4 dengan 5 sarang, posisi 1 dengan 3 sarang. Kelas sarang orangutan terbanyak adalah Kelas D dengan 10 sarang, kelas C dengan 8 sarang, kelas B dengan 5 sarang, kelas A dan E masing – masing 2 sarang. Tinggi sarang orangutan paling banyak adalah ketinggian 6-10 m dengan jumlah 13 sarang, ketinggian 11-15 m sebanyak 7 sarang, ketinggian 0-5 dan 16-20 m masing – masing sebanyak 3 sarang, dan ketinggian 25-30 m sebanyak 1 sarang.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ESTIMASI POPULASI ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON, 1827) BERDASARKAN JUMLAH SARANG DI STASIUN PENELITIAN KETAMBE, TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (NURLAILI, 2020)

KAJIAN PENGAMANAN HABITAT ORANGUTAN SUMATERA BERBASIS SMART PATROL OLEH RESOR RUNDENG DI KAWASAN KONSERVASI SUAKA MARGASATWA RAWA SINGKIL (RADIANA SOFYAN, 2020)

KARAKTERISTIK DAN KERAPATAN SARANG ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON 1827) DI STASIUN PENELITIAN SORAYA, KAWASAN EKOSISTEM LEUSER (KEL) (MARDIANA, 2020)

TINDAK PIDANA PERUSAKAN DI KAWASAN SUAKA MAWGASATWA RAWA SINGKIL (SUATU PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN) (Auva Moeda Pratama, 2020)

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENTERIK PATOGEN PADA ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII) DI KEBUN BINATANG KINANTAN BUKITTINGGI (ORYONA ROMADHON, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy