//
UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING PERANAKAN ETAWA LAKTASI MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI TABUT DAN AMONIASI LIMBAH SERAI WANGI |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Mudatsir, S.Pt - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kebutuhan masyarakat Indonesia akan konsumsi susu terus mengalami peningkatan, hal ini depengaruhi oleh jumlah penduduk, tingkat pendapatan dan gaya hidup sehat. Ternak perah yang dapat dijadikan alternatif penghasil susu yaitu ternak kambing. Kambing perah yang dapat menghasilkan susu salah satunya ternak kambing Peranakan Etawa (PE), karena kambing ini mudah beradaptasi sehingga mudah dipelihara dimasyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi susu adalah dengan modifikasi pakan. Selama ini sudah dilakukan pemberian limbah serai wangi terhadap sapi dan tabut juga sudah diuji pada sapi perah dan kambing PE, namun belum ada penelitian kombinasi tabut dengan amoniasi limbah serai wangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas kambing PE laktasi dengan pemberian kombinasi tabut dengan limbah serai wangi amoniasi. Jenis penelitian ini adalah experimental dengan model rancangan acak kelompok. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah produksi susu, respon fisiologis (temperature rektal (oC), denyut jantung (kali/menit), frekuensi pernapasan (kali/menit)), dan profil hematologi (hematokrit (%), hemoglobin (gr/dl), eritrosit (106/mm3), serta leukosit (106/mm3)), dan juga analisa Income over feed cost (IOFC). Materi penelitian yaitu kambing PE yang sedang laktasi sebanyak 15 ekor, dikelompokkan berdasarkan periode laktasi dan diberi perlakuan pakan. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Februari sampai Juli 2020. hasil uji statistik menunjukkan bahwa kombinasi tabut dan limbah serai wangi amoniasi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap produksi susu, namun cenderung meningkat. Kondisi fisiologis (temperature rektal, denyut jantung, frekuensi pernapasan) dan profil hematologi (hematokrit, hemoglobin, eritrosit, serta leukosit) berpengaruh positif pada kambing PE laktasi. Rataan yang didapatkan cenderung normal, tetapi produksi susu cenderung tinggi akibat pemebrian limbah serai wangi amoniasi pada kambing kambi ng PE sehingga disarankan hanya pada pemberian limbah serai wangi amoniasi sebanyak 8%. Berdasarkan perhitungan pendapatan setelah dikurangi biaya ransum (Income Over Feed Cost / IOFC) menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi tabut dan limbah serai wangi amoniasi layak digunakan karena masih menunjukkan keuntungan. Keuntungan terbanyak diperlihatkan pada pemberian 8% limbah serai wangi amoniasi. Penggunaan kombinasi tabut dan limbah serai wangi amoniasi masih dapat diberikan pada kambing PE untuk melengkapi nutrisi aditif. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS KADAR LEMAK SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA SEBELUM DAN SESUDAH DIPASTEURISASI DI PETERNAKAN LAMTEUMEN BANDA ACEH (M. HEIDY UTAMA PUTRA KUSMAWAN, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |