Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) merupakan tanaman yang berperan penting sebagai sumber penghasil devisa nonmigas bagi Indonesia. Pengolahan kelapa sawit dapat menghasilkan limbah yang belum dimanfaatkan secara baik. Limbah yang dihasilkan dari industri kelapa sawit seperti tandan kosong kelapa sawit, batang kelapa sawit, pelepah kelapa sawit, mesocarp kelapa sawit dan limbah pabrik kelapa sawit. Limbah kelapa sawit mengandung komposisi kimia seperti selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi nanokristal seluloa (NKS). Nanokristal selulosa dapat diaplikasikan sebagai filler pada matriks PLA dan PVA. Tujuan review ini adalah untuk mengkaji rendemen (yield), morfologi dan indeks kristalinitas dari produksi nanokristal selulosa dengan membandingkan metode hidolisis asam, oksidai 2,2,6,6-Tetramethylpiperidinil-1-Oxy (TEMPO), dan metode mekanik. Serta mengkaji karakteristik sifat mekanik meliputi kuat tarik, elongasi, dan modulus young pada bionanokomposit dengan penambahan nanokristal selulosa sebagai filler.