Pentingnya pengukuran kinerja rantai pasok beras sebagai sasaran penggilingan padi mencapai keberhasilan atas pencapaian kinerjanya. Rantai pasok beras dimulai dari petani, pedagang pengumpul, kilang padi, pedagang besar, pedagang pengencer dan konsumen akhir dimana setiap pelaku dalam rantai pasok saling berhubungan satu sama lain. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik rantai pasok beras, menganalisis dan mengetahui bagaimana tingkat efisiensi kinerja rantai pasok beras , mengetahui kendala dan solusi dalam peningkatan efisiensi kinerja rantai pasok beras pada kilang padi skala besar di Kabupaten Bireuen. Metode yang digunakan untuk melihat karakteristik rantai pasok beras adalah dengan Food Supply Chain Network (FSCN dan untuk mengukur kinerja rantai pasok beras pada kilang padi skala besar adalah Supply Chain Operation Reference (SCOR). Pengukuran kinerja pada matriks SCOR dalam penelitian ini dibantu dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Snorm de boer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada manajemen rantai pasok yang diterapkan berdasarkan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN) belum cukup baik dilihat dari kerjasama yang dilakukan berlandaskan kepercayaan tanpa ada kontrak kerja tertulis dan sistem tranksaksi dapat merugikan salah satu pihak yaitu pihak kilang padi. Pengukuran kinerja rantai pasok beras pada kilang padi skala besar di Kabupaten Bireuen tidak efisien dilihat dari rendahnya kinerja kilang padi skala besar pada key performance indikator flexibility ketersediaan bahan baku kinerja rantai pasok beras secara keseluruhan masih berada pada posisi average dengan nilai 53,95 sehingga untuk memperoleh nilai kinerja rantai pasok beras pada kilang padi skala besar yang efisien setiap kilang padi skala besar harus berada pada kategori good dan excellent. Kendala yang dihadapi dalam peningkatan efisiensi kinerja rantai pasok beras pada kilang padi skala besar di Kabupaten Bireuen terkait ketersediaan bahan baku, sistem pembayaran yang tidak cash dan share biaya distribusi belum berimbang sehingga diperlukan solusi yang baik untuk memperbaiki beberapa kendala tersebut