//
PENGARUH PENGATURAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN AMELIORAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SIFAT BIOLOGI TANAH SAWAH BUKAAN BARU |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | SUTIYAH - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Padi (Orzya sativa L) tersebar di daerah tropis dan subtropis, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perluasan sawah bukaan baru. Sawah bukaan baru memiliki produktivitas tanah rendah: pH rendah, C rendah, keracunan Al dan Mn, kekahatan Ca dan Mg, kemudahan K tercuci, jerapan P, S dan Mo serta masalah hubungan tata air. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sawah bukaan baru yaitu dengan mengatur jarak tanam dan pemberian amelioran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan amelioran terhadap pertumbuhan padi dan sifat biologi tanah sawah bukaan baru. Penelitian ini dilakukan di Desa Teurebeh Kecamatan Jantho Kabupaten Aceh Besar dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor dan tiga kelompok. Faktor pertama adalah jarak tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu 20 cm x 20 cm, 25 cm x 25 cm dan 30 cm x 30 cm. Faktor kedua adalah jenis amelioran dengan 3 jenis yaitu kontrol, kompos jerami padi dan biochar arang sekam yang masing-masing pemberian 20 ton/ha kecuali kontrol. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah anakan, berat basah berangkasan atas tanaman dan panjang akar) dan sifat biologi tanah (respirasi tanah, total mikroba tanah, dan mikroorganisme tanah pelarut fosfat). Jarak tanam secara tunggal berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi umur 30 HST, berat berangkasan atas tanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi umur 75 HST, jumlah anakan 45 HST, dan respirasi tanah namun tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman padi umur 15 HST, 45 HST, 60 HST, 90 HST, jumlah anakan 60 HST, 75 HST, 90 HST, panjang akar, total mikroba tanah dan mikroorganisme pelarut fosfat. Amelioran secara tunggal berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi umur 15 HST, 30 HST, 60 HST, 75 HST, jumlah anakan 60 HST, berat berangkasan atas tanaman, panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap respirasi tanah namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 45 HST, 90 HST, jumlah anakan 45 HST, 75 HST, 90 HST, total mikroba tanah tanah dan mikroorganisme pelarut fosfat. Interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman 15 HST, 45 HST ,75 HST, dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 30 HST, jumlah anakan 45 HST dan panjang akar namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 60 HST, 90 HST, jumlah anakan 60 HST, 75 HST, 90 HST, berat basah berangkasan atas tanaman, respirasi tanah, total mikroba tanah dan mikroorganisme pelarut fosfat. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan APLIKASI PUPUK GUANO DAN MULSA ORGANIK SERTA PENGATURAN JARAK TANAM UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TANAH DAN HASIL BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) (Mulyono, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |