Partai politik berperan untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun pendidikan politik. Atas dasar itu Partai Aceh telab melakukan kegiatan-kegiatan politik dengan mengikut sertakan rakyat untuk mendukung program-program pemerintab dan mengajak rakyat untuk selalu mendukung Partai Aceh dan pemerintah dibawah pimpinan yang didukung Partai Aceh. Di sarnping itu Partai Aceh mengajak masyarakat supaya selalu bersama Partai Aceh untuk membangun pendidikan politik dan pemerintahan. Walaupun demikian pendidikan politik yang dilakukan Partai Aceh belum begitu optimal karena terdapat sebagian masyarakat yang belum begitu mengerti tentang politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang (l) Peranan Partai Aceh dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat di kota Banda Aceh, (2) Kendala yang dihadapi Partai Aceh dalam proses memberikan pendidikan politik bagi masyarakat di Kota Banda Aceh, (3) Hubungan pendidikan politik yang diberikan oleh Partai Aceh dengan kemenangan Partai Aceh pada pemilu 2009 di kota Banda Aceh. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dan lcuantitatif. Lokasi penelitiannya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Aceh kota Banda Aceh. Sumber data dalam penelitian ini adalah Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Aceh Kota Banda Aceh, sekretaris, bendahara, anggota Partai Aceh, cama, pengamat politik, tokoh politik, anggota DPRA dan masyarakat di kota Banda Aceh. Teknik Pengumpulan data yaitu dengan wawancara, studi kepustakaan, dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partai Aceh sangat berperan dalam mernbangun pendidikan politik bagi masyarakat di Kota Banda Aceh. Pendidikan politik dilakukan setiap I bulan sekali. Pendidikan politik berupa seminar politik, diskusi politik, sosialisasi politik dan pelatihan bagi kader dan masyarakat. Proses pendidikan politik Partai Aceh di fokuskan kepada kader dan diteruskan kepada masyarakat, faktor pendukung adalah kemauan internal Partai Aceh untuk tetap melaksanakan proses pendidikan politik bagi masyarakat, serta didukung oleh tingginya rasa ingin tabu masyarakat tentang berbagai aspek politik, sedangkan faktor penghambat adalah terjadinya persaingan yang tidak sehat antar berbagai partai baik sesama partai lokal maupun nasional. Hubungan antara pendidikan politik dengan kemenangan Partai Aceh adalah berkaitan dengan tingkat keberhasilan Partai Aceh dalam membangun pendidikan politik bagi masyarakat di Kota Banda Aceh dilihat dari persentase suara pada pemilu 2009 mencapai 46,91% dan meraih 33 kursi dari 69 kursi di DPRA dan 3 kursi di DPRK.